Markas besar McLaren –biasa disebut juga McLaren Campus– dijual demi mendapat dana agar perusahaan supercar itu tetap punya biaya operasional. Pandemi rupanya telah memukul perusahaan asal Inggris ini sedemikian telaknya.
Markas besar McLaren dibangun di atas danau buatan, berisi koleksi mobil Formula 1 dan mobil jalan raya yang diproduksi McLaren, serta sempat dipakai jadi lokasi shooting film Hobbs & Shaw tahun 2019.
Markas di Woking, Inggris, ini adalah bagian dari sejarah modern McLaren, di mana mereka beralih dari tim Formula 1 menjadi pabrikan otomotif skala penuh.
Menurut laporan Road & Track, McLaren Campus, termasuk Pusat Teknologi McLaren yang ikonik, dijual dengan harga 200 juta pound (sekitar Rp 3,8 triliun dengan kurs 1 poundsterling = Rp 19.000).
Penjualan markas itu terpaksa dilakukan sebagai bagian dari upaya McLaren memastikan kelanjutan operasi bisnis, akibat merosotnya ekonomi global lantatan hantaman pandemi.
Jika markas itu sudah laku, McLaren kemudian berencana untuk segera menyewa kembali properti tersebut dari sang pembeli. McLaren pun secara efektif berpindah dari pemilik markas menjadi penyewa.
McLaren pun akan berusaha memastikan bahwa perubahan kepemilikan markas tidak akan berpengaruh pada operasional sehari-hari.
Selain dana dari penjualan tersebut, McLaren juga telah mendapatkan 150 juta pound dari bank nasional Bahrain untuk merestrukturisasi ribuan pekerjaan.
Langkah-langkah pemotongan biaya lainnya pun akan dilakukan, demi penyelamatan perusahaan McLaren. Apabila masih terjadi kekurangan finansial, McLaren akan melakukan penggalangan dana tambahan.
Leave a Reply