Peserta pertama uji klinis vaksin Corona mulai menerima dosis percobaan pada hari Senin (16/3/2020), menurut pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) seperti dirilis AP. National Institutes of Health (NIH) AS mendanai uji coba yang dilakukan di Kaiser Permanente Washington Health Research Institute di Seattle, AS.
Pejabat kesehatan masyarakat yang menjadi sumber AP mengatakan perlu 12 hingga 18 bulan untuk sepenuhnya memvalidasi potensi vaksin itu.
Pengujian akan dimulai dengan 45 sukarelawan muda dan sehat dengan dosis suntikan yang berbeda yang dikembangkan oleh NIH dan Moderna Inc.
Tidak ada kemungkinan peserta terinfeksi dari suntikan, karena vaksin yang diuji tidak mengandung virus Corona itu sendiri. Tujuannya adalah murni untuk memeriksa bahwa vaksin tidak menunjukkan efek samping yang mengkhawatirkan, dan menyiapkan tahap untuk tes yang lebih besar.
Banyak kelompok penelitian di seluruh dunia berlomba membuat vaksin Covid-19. Mereka mengejar berbagai jenis vaksin yang dikembangkan dari teknologi baru yang tidak hanya lebih cepat untuk diproduksi daripada inokulasi tradisional, tetapi mungkin terbukti lebih kuat.
Beberapa peneliti bahkan mengincar vaksin sementara, seperti suntikan yang mungkin menjaga kesehatan orang satu atau dua bulan, sambil menunggu perlindungan yang lebih tahan lama dikembangkan.
Menurut Dr. Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional untuk Alergi dan Penyakit Menular AS, dibutuhkan studi tambahan dari ribuan orang untuk mengetahui apakah vaksin benar-benar melindungi dan tidak membahayakan.
Presiden Donald Trump telah mendorong agar vaksin ditemukan secepat mungkin. Dia mengatakan dalam beberapa hari terakhir bahwa pekerjaan itu “harus bergerak sangat cepat” dan dia berharap untuk melihat vaksin Corona “relatif segera.”
Saat ini, belum ada perawatan yang terbukti ampuh melawan Corona Baru. Di China, para ilmuwan telah menguji kombinasi obat HIV terhadap virus Corona Baru, serta obat eksperimental bernama remdesivir yang sedang dikembangkan untuk memerangi virus Ebola.
Di AS, Pusat Medis Universitas Nebraska juga mulai menguji remdesivir pada beberapa orang Amerika yang ditemukan memiliki Covid-19 setelah dievakuasi dari kapal pesiar di Jepang.
Bagi kebanyakan orang, virus Corona Baru hanya menyebabkan gejala ringan atau sedang, seperti demam dan batuk. Sedangkan bagi sebagian orang lain, terutama orang yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan lain (diabetes, hipertensi, ginjal, dan jantung) dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia (paru-paru dipenuhi nanah).
Wabah Covid-19 di seluruh dunia telah menginfeksi lebih dari 156.000 orang dan menewaskan 5.800 orang. Jumlah korban tewas di Amerika Serikat adalah lebih dari 50, sementara infeksi mendekati 3.000 di 49 negara bagian dan District of Columbia (DC).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang dengan penyakit ringan sembuh dalam waktu sekitar dua minggu, sementara mereka yang sakit parah mungkin membutuhkan tiga minggu hingga enam minggu untuk pulih.
Leave a Reply