• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar

Autoblarr

Info Yang Bikin Blarr

  • Home
  • News
  • Hot Gossip!
  • Auto Feature
  • Bincang-bincang
  • People
  • SPORTS
  • Biker
  • Inspirasi
  • Lifestyle
  • Mobil Klasik
  • Motor Klasik
  • Test Drive
Beranda » Bincang-bincang » Sistem Hitung Poin Badminton di Sebagian Masyarakat Klasik Modif

Sistem Hitung Poin Badminton di Sebagian Masyarakat Klasik Modif

Terbit: 11 October 2019 · by Contributor

Sistem Hitung Poin Badminton di Sebagian Masyarakat Klasik Modif

Koresponden Autoblarr menghadiri sebuah turnamen badminton di kawasan Cianjur, Jawa Barat, dan menemukan sistem penghitungan poin yang memakai sistem lama namun dimodifikasi, yakni 15 angka setiap set, lengkap dengan peraturan pindah bola tanpa bertambah poin. Namun pemenangnya ditentukan berdasarkan siapa yang mencapai angka 30 lebih dulu.

Cara penghitungan poin badminton 15 angka tiap set mengingatkan kita pada zaman Rudy Hartono, Liem Swie King, Hastomo Arbi, Icuk Sugiarto, Alan Budikusuma, dan Susi Susanti. Kalangan bulu tangkis menyebutnya sistem klasik.

Sistem klasik dipakai hingga akhir tahun 2001 oleh federasi badminton internasional. Kemudian pada kurun Januari–Agustus 2002 dipakai sistem poin 5×7 dengan pindah bola tanpa poin. Namun, sistem ini hanya bertahan beberapa bulan, sebelum kemudian dikembalikan lagi ke cara hitung klasik hingga bulan Mei 2006. Barulah setelah itu sistem poin badminton di seluruh dunia diganti dengan 3×21 dengan rally poin yang diterapkan federasi badminton internasional hingga sekarang.

Meskipun turnamen internasional memakai sistem rally poin itu, sebagian masyarakat Indonesia, baik di kampung maupun di perumahan, banyak yang menerapkan sistem klasik yang dimodifikasi tersebut (15 angka pindah lapangan, namun pemenangnya adalah yang lebih dulu mencapai angka 30).

Menurut perbincangan koresponden Autoblarr dengan para pemain badminton (bukan profesional) tersebut, sistem hitung 30 dianggap paling pas. Musababnya, cara itu dirasa tidak terlalu singkat (cepat selesai) sekaligus tidak terlalu lama bermainnya.

Bila memakai sistem klasik murni, maka bisa terjadi permainan rubber set yang memakan waktu terlalu lama (hingga 3 set). “Lapangan biasanya cuma satu di perumahan atau di kampung. Kalau mainnya terlalu lama, kasihan yang pada nunggu giliran mau main,” ujar Cece Rahmat, salah seorang penggiat badminton di kawasan kabupaten Cianjur.

Sebaliknya, lanjut Cece, kalau dipakai sistem rally poin maka permainan akan terlalu cepat selesai. “Ncan ngesang,” cetusnya dalam bahasa Sunda, yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘belum berkeringat’.

Rupanya, masyarakat Indonesia memang cerdik. Olah raga pun memperhatikan harmoni dalam bersosialisasi dan kegiatan kumpul-kumpul. Sistem poin badminton 30 adalah solusi terbaik. Sejauh pengamatan koresponden Autoblarr, sistem 30 poin ini dijalankan juga di Jakarta, Bogor, Jonggol, Cianjur, dan Bandung. Kalangan pegawai perkantoran di Jakarta pun –yang bermain badminton selepas jam kerja– ikut memakai sistem klasik yang dimodif menjadi 30 poin. Blarr!

Related


Kategori: Bincang-bincang Tag: Cara hitung poin badminton, Cara hitung poin badminton ala kampung, Sistem hitung angka badminton, Sistem hitung badminton gaya lama, Sistem hitung poin badminton, Sistem hitung poin badminton cara klasik

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Menarik

Hasil Survei, Lebih Banyak Orang Takut Mati atau Tidak Takut?

8 April 2021

Ini Tarif Royalti Musik dan Lagu yang Harus Dibayar Masyarakat

7 April 2021

Mengapa Polisi Tidur Semestinya Berkurang, Bukannya Justru Bertambah?

6 April 2021

Lainnya

  • Mengapa Knalpot Bising Harus Diberantas Habis?
  • Semakin Banyak Negara Bagian AS yang Melegalkan Ganja
  • Akhirnya Alexei Navalny Tempuh Cara Putus Asa, Mogok Makan
  • Cadillac Escalade Modifikasi Milik Kim Kardhasian Begitu Mengundang Mata
  • Toyota Menyewakan Mobil Listrik di Kawasan Nusa Dua Bali

Populer

  • Hasil Ukur Suhu Tubuh Meragukan, Termometer Tembaknya Sudah Terkalibrasi atau Belum?
  • Bagaimana Cara Memperpanjang SIM Beda Daerah yang Tergolong Mudah? 
  • Bagaimana Cara Menyetel Rantai Motor dan Kapan Harus Memeriksanya?
  • Ini Harga Tiket Bus Suites Class Sinar Jaya Jakarta-Surabaya yang Bagai Pesawat
  • Inilah 5 Kota di Dunia dengan Nama Terindah
  • Ternyata Begini Cara Masak Indomie yang Enak Banget Seperti di Warung itu
  • Sistem Hitung Poin Badminton di Sebagian Masyarakat Klasik Modif

Tentang Kami · Pedoman · Kontak
Copyright © 2021 - Autoblarr.com