Seorang dokter di Texas, AS, sedang diselidiki oleh asosiasi dokter setempat karena diduga menghamili beberapa pasien klinik kesuburan menggunakan spermanya sendiri, bukan sperma donor yang mereka pilih.
Dr. Kim McMorries, dari Nacogdoches, Texas, telah menjadi ayah dari setidaknya 7 (tujuh) anak dari pasien kliniknya. Sebelumnya, ketika masih menjadi mahasiswa kedokteran, ia pun pernah menyumbangkan spermanya dan hasilnya telah tumbuh menjadi seorang anak yang dewasa.
McMorries sedang diselidiki oleh Texas Medical Board atas tuduhan “perilaku tidak profesional dan tidak etis”.
Eve Wiley, 33 tahun, merupakan anak yang sudah dewasa yang berasal dari sperma dr. McMorries. Terhadap Eve, dokter itu mengklaim dahulu ibunya telah memberikan persetujuan untuk penggunaan spermanya, setelah sperma donor lain gagal dalam inseminasi.
“Wanita-wanita ini, mereka mempercayai (McMorries)… Mereka mempercayainya untuk melakukan apa yang mereka minta,” ujar Eve Wiley, yang baru mengetahui McMorries adalah ayah kandungnya pada tahun 2018.
“(Kami) perlu meminta pertanggungjawaban dokter ini,” tambah Eve Wiley. “Orang perlu dilindungi dan mereka perlu tahu bahwa mereka ternyata tidak dilindungi.”
Tahun lalu, didorong oleh dugaan aktivitas McMorries, Texas membuat undang-undang yang mengkriminalisasi dokter bila menggunakan spermanya sendiri untuk membuahi pasien tanpa persetujuan mereka, dan itu dikatagorikan sebagai pelecehan seksual.
Sebelumnya –kasus McMorries mencuat tahun 2019– perbuatan seperti itu tidak melanggar hukum di negara bagian Texas.
Negara bagian lain yang sudah membuat hukum serupa barulah Florida, Colorado, dan Indiana.
“Ketika ini terjadi, itu tidak dianggap salah,” kata McMorries dalam email tahun 2019 kepada Eve Wiley.
Meskipun McMorries, yang masih aktif berpraktik kedokteran, mungkin tidak terkena tuntutan pidana, dewan medis dapat menjatuhkan hukuman termasuk kemungkinan pencabutan izin medisnya.
Dalam upaya membela diri, dr. McMorries mengajukan gugatan terhadap dewan pada 12 November, dengan mengklaim bahwa dewan tersebut ditekan oleh liputan berita.
“Perhatian media seharusnya tidak mengubah hukum sedikit pun. Hukum adalah hukumnya,” kata pengacara dari McMorries. “Tidak ada dasar yang sah bagi Dewan untuk tunduk pada tekanan media.”
(Sumber berita: Newsweek)
(Keterangan: Foto di atas hanyalah ilustrasi, bukan orang-orang yang terlibat di dalam peristiwa yang diberitakan)
Leave a Reply