Duel Khabib Nurmagomedov melawan Dustin Poirier di UFC 242 yang digelar di The Arena, Yas Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada tanggal 7 September 2019 waktu setempat atau 8 September dini hari waktu Indonesia berjalan sangat menegangkan.
Status Poirier sebagai ‘underdog’ membuat penonton mengharapkan Khabib menang sangat mudah. Terutama penonton di The Arena yang mayoritas mendukung Khabib dan berulang kali meneriakkan nama petarung asal Dagestan, Rusia, itu.
Namun kenyataan di atas octagon hampir membuyarkan harapan itu. Sebuah pukulan keras Dustin Poirier sempat mengenai rahang Khabib dan membuat petarung berusia 30 tahun itu sempoyongan. Beruntung Khabib tidak black out dan masih bisa menyelamatkan diri dengan melakukan clinch, lalu melakukan take down. Ia pun punya cukup waktu untuk memulihkan diri.
Momen mengejutkan kedua adalah ketika lengan kanan Poirier berhasil mencekik leher Khabib dengan sangat kuat (teknik guillotine). Tampak dengan jelas Khabib kesulitan bernapas dan berusaha keras lepas dari prahara itu. Namun tidak mudah bagi Khabib melepaskan diri. Hingga akhirnya dengan bantuan tangan kirinya yang menekan lengan Poirier, pitingan itu pun terlepas.

Momen selanjutnya adalah keadaan yang berbalik mencelakakan buat Dustin Poirier. Sebuah cekikan Khabib dari belakang (teknik RNC atau rear naked choke) membuat pria Amerika berumur 30 tahun itu menyerah dan melakukan tapping.
Model cekikan Khabib kepada Poirier tampak mirip dengan cekikan yang dilakukannya kepada Conor McGregor. Namun bedanya, setelah mencekik Poirier, tidak ada amarah Khabib kepada tim Poirier sebagaimana amarah Khabib kepada tim McGregor yang meneriakkan kalimat rasis dan hinaan lain.
Dibandingkan dengan duel melawan McGregor, sebenarnya Khabib lebih terancam dalam duel melawan Poirier ini. Saat melawan pria Irlandia itu, Khabib tidak terkena pukulan maupun submission yang berbahaya. Sedangkan kali ini, dua kali Khabib hampir kalah.

“Alhamdulillah,” ujar Khabib mengawali wawancara post fight di atas octagon. “Kami gembira atas kemenangan ini,” lanjutnya sambil mengatakan semuanya berkat jasa sang ayah, saudara, dan timnya.
“Di dalam olah raga ini yang terpenting adalah rasa hormat,” lanjut Khabib seolah menyindir McGregor, sambil menunjukkan kaos bertuliskan nama Poirier yang dipakainya. Sementara itu, tampak Poirier mengenakan kaos bertuliskan nama Khabib. Rupanya kedua petarung ini saling bertukar kaos.

Adapun Dustin Poirier mengatakan dalam wawancara post fight setelah Khabib selesai bicara, “Walau kalah, saya tetap bersyukur. Kita harus bisa bersyukur dalam situasi apa pun. Saya masih punya keluarga, dan tak sabar untuk pulang menemui mereka. Maafkan saya karena kekalahan ini,” ujar Poirier.
Tampak Poirier meneteskan air mata dan menyekanya dengan handuk putih yang dipegangnya. Air mata itu bercampur dengan darah yang masih menetes dari bawah kelopak matanya yang terluka dalam pertarungan tadi.

(Foto-foto: capture FOX Sports)
Komentar Mukiat Sutikno, aktivis mixed martial arts (MMA) yang juga Presdir Bridgestone Indonesia:
“Saya rasa Poirier menunjukkan keahlian dia dan di satu incident seingat saya di ronde kedua, Khabib cukup dikagetkan dengan pukulan dari Poirier. Tetapi memang Khabib sangat ahli bermain di ground fighting, sehingga berhasil membawa pertandingan ke ground fight. Poirier cukup bagus di ground fight tapi tetap terlihat jauh dibandingkan Khabib. Dan di detik-detik terakhir, ada upaya Poirier mengunci Khabib, tapi tidak berhasil. Dan hal itu membuat Poirier kehabisan energi, sehingga Khabib dengan mudahnya mengaplikasikan rear naked choke yang langsung disadari oleh Poirier bahwa the fight is over.”

Leave a Reply