Program Making Indonesia 4.0 merupakan road map di dunia industri nasional untuk menjadikan manufaktur Negeri Batik sejajar dengan Jerman, Amerika, dan Jepang dalam hal cara kerja dan kualitas hasil industrinya.
Bila road map yang lazim disebut juga Industri 4.0 ini dijalankan dengan baik, maka ekonomi Indonesia bisa terbantu pertumbuhannya hingga 3%.
Presiden Joko Widodo mencanangkan program Making Indonesia 4.0 pada bulan April 2018 lalu bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.
Terdapat lima sektor industri yang menjadi pionir di dalam program Making Indonesia 4.0, yakni industri makanan dan minuman, industri otomotif, industri elektronik, industri kimia, serta industri tekstil.
Dari dunia otomotif, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) adalah salah satu pelaku industri yang hadir di acara peluncuran program Making Indonesia 4.0 bulan April lalu.
Adapun manufaktur lainnya adalah PT SIEMENS Indonesia, Barry Callebaut, PT GE Indonesia, PT Chandra Asri Petrochemical, PT Pan Brothers, PT Sri Rejeki Isman (Sritex), IBM Indonesia, PT Astra Otoparts, PT Cisco Systems Indonesia, dan PT Samsung Electronics Indonesia.
Diundang pula, pihak yang mewakili akademisi, di antaranya Prof. Drajad Irianto dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Teuku Yuri Zagloel dari Universitas Indonesia (UI), dan pihak dari Politeknik Manufaktur Astra.
“Kami juga mengundang konsultan global, AT Kearney, untuk memberi pemaparan tentang benchmarking implementasi Industri 4.0,” ujar Haris Munandar, Sekjen Kemenperin, kepada media.
(Foto: Kemenperin.go.id)
* Silakan klik logo Autoblarr di atas untuk kembali ke home page dan melihat berbagai artikel menarik lainnya
Leave a Reply