Harley-Davidson pada hari Jumat (28/2/2020) menunjuk bos baru, Jochen Zeitz, menggantikan CEO sebelumnya, Matthew Levatich, yang mengundurkan diri akibat kinerja penjualan terburuk industri motor besar yang berbasis di Milwaukee, Wisconsin, itu dalam setidaknya 16 tahun terakhir.
Jochen sebelumnya adalah eksekutif yang dipuji karena membalikkan bisnis Puma yang hampir bangkrut menjadi untung.
Harley-Davidson mengatakan kepada kantor berita Reuters, Zeitz akan menjabat sebagai CEO sementara sampai ditemukan bos baru dari eksternal.
Zeitz terkenal karena mengubah Puma yang merugi pada 1990-an menjadi salah satu dari tiga merek olah raga top dunia.
“Ini bukan tentang kuartal berikutnya atau laba per saham,” kata Michael Uhlarik, seorang pengamat bisnis sepeda motor. “Mereka harus membangun strategi jangka panjang, multi-tahun.”
Harley telah gagal selama bertahun-tahun untuk meningkatkan penjualan di Amerika Serikat, pasar terbesarnya, yang menyumbang lebih dari setengah penjualan sepeda motornya.
Seiring bertambahnya usia penggemar motor Harley, ternyata penggemar baru dari kalangan muda tidak juga berbondong-bondong datang.
Levatich, yang mengambil kendali perusahaan pada Mei 2015, bertaruh pada peluncuran produk baru, termasuk Harley bertenaga baterai, untuk membalikkan nasib perusahaan di pasar domestik.
Namun, hasilnya tetap sulit. Penjualan Harley tahun 2019 di Amerika Serikat adalah yang terendah dalam setidaknya 16 tahun terakhir.
Sedangkan pengiriman global adalah yang terendah sejak 2010.
Dengan tidak adanya kebangkitan penjualan, investor menjadi gelisah. Sejak Levatich mengambil alih pimpinan, saham Harley telah jatuh 46%.
Levatich mengakui bahwa tantangan yang dihadapi Harley adalah ‘signifikan’ karena motornya yang berat dan mahal. Levatich akan membantu transisi hingga akhir Maret.
(Foto: Reuters)
Leave a Reply