Sejak bulan Mei 2019, setelah terjadi sejumlah kebakaran mobil Tesla di China, pabrikan mobil listrik asal California, AS, itu meluncurkan pembaruan peranti lunak demi menambah daya tahan baterai dan meningkatkan keamanan. Demikian diberitakan oleh situs Road Show pada 9 Agustus lalu.
Namun, tak lama setelah pembaruan itu, pemilik Tesla mulai mengeluh bahwa mobil mereka telah berkurang jangkauan tempuhnya. Belum mencapai jarak tempuh yang biasanya bisa dijangkau, ternyata daya baterai telah habis.
Sekarang, menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Kamis pekan lalu oleh kantor berita Reuters, beberapa pemilik di California Utara, AS, mencoba untuk mengajukan gugatan class action terhadap Tesla dengan tuduhan bahwa baterai kendaraan mereka rusak.
Sebagian besar kendaraan yang terkena dampak buruk pembaruan perangkat lunak tersebut tampaknya adalah Tesla model lama, yang sebagian besar masih dalam garansi baterai delapan tahun Tesla.
Sementara itu, ketika garansi Tesla Model 3 mencakup kapasitas baterai yang berkurang di mana paket akan dianggap rusak, garansi Model S dan X tidak mencakup penurunan kapasitas baterai.

Beberapa pemilik mengklaim telah kehilangan kapasitas hingga delapan kilowatt-jam setelah perbaikan perangkat lunak Tesla, dan beberapa bahkan mematikan Wi-Fi di kendaraan mereka untuk mencegah mereka terhubung ke Tesla dan diperbarui software-nya lebih lanjut.


(Foto-foto: Tesla.com)
Leave a Reply