Biarpun virus Corona membunuh keluarga mereka, para “Aquaman” ini sepakat untuk tidak mengetahuinya. Mereka telah meneken perjanjian untuk itu, dan tetap fokus pada tugas utamanya.
“Mereka tahu bahwa mereka tidak akan tahu. Dan mereka menerimanya. Itu bagian dari kesepakatan kami,” ujar Laksamana Dominique Salles (pensiun), yang memimpin skuadron kapal selam balistik Prancis dalam kurun 2003-2006.
Kapal selam bertenaga nuklir yang membawa misil balistik diam-diam menjelajahi kolong samudra. Para awaknya sengaja dilindungi dari kekhawatiran duniawi agar sepenuhnya fokus pada misi rahasia mereka.
“Marinir yang berada di kapal selam balistik biasanya dijauhkan dari berita buruk saat berada di bawah air untuk menghindari pelemahan moral mereka,” ujar Salles.
Misi kapal selam Prancis berlangsung 60 hingga 70 hari, dengan sekitar 110 awak. Kru yang pergi pada akhir Februari tidak akan kembali sebelum akhir April.
Kehidupan keluarga mereka mungkin sudah berubah ketika mereka kembali di akhir April 2020. Apakah istri, anak, atau orang tua mereka masih hidup? Mereka tidak diberi tahu.
Berbicara secara eksklusif kepada The Associated Press (AP), Salles mengatakan, “Mereka yang berada di bawah laut tidak memerlukan informasi soal Corona.”
Ada empat kapal selam balistik Prancis yang membawa 16 rudal yang masing-masing dapat membawa enam hulu ledak nuklir, meninggalkan pelabuhan sebelum Prancis melakukan lock down nasional pada 17 Maret.
Pada 1 Maret, Prancis mengkonfirmasi 130 kasus Covid-19 dan 2 kematian. Dalam waktu kurang dari sebulan kemudian, angka-angka itu telah melonjak melewati 2.600 korban tewas dan lebih dari 40.000 orang positif Corona.
“Karena tidak ada internet, tidak ada radio, dan tidak ada televisi di kapal selam, satu-satunya berita yang Anda dapatkan berasal dari pesan yang diterima oleh komandan, dan komandan menyaring pesan untuk tidak memberikan semua informasi kepada semua orang.”
Namun, kru kapal selam yang berangkat setelah lock down akan meninggalkan pelabuhan dengan perasaan was-was. Mereka meninggalkan orang yang dicintai di tengah-tengah pandemi dan tidak tahu apakah mereka masih hidup ketika nanti misi usai.
(Foto: AP)
Leave a Reply