Cukup ribet juga ketika Autoblarr ingin mengisi rubrik Bincang-Bincang untuk pertama kalinya. Apakah menampilkan tokoh industri mobil? Industri motor? Aftermarket? Atau artis? (untuk sementara tokoh politik belum kami lirik, mungkin suatu saat nanti).
Namun akhirnya setelah dipertimbangkan masak-masak, pilihan jatuh kepada kalangan jurnalis atau wartawan bidang otomotif.
Masalahnya, banyak nama jurnalis otomotif yang cukup sukses di langit Nusantara ini. Jadi pilih yang mana?
Mohon jangan protes kalau akhirnya nama Yusuf Arief yang kami putuskan.
Dia senior, tentu. Alumni Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) alias Kampus Tercinta yang terletak di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, ini sudah menjadi jurnalis sejak Reformasi bergulir, sekitar tahun 1998. Ia mengawali kariernya sebagai jurnalis media bidang politik.

Barulah pada tahun 2000 ia bergabung dengan majalah franchise otomotif pertama di Indonesia, yakni Autocar, hingga akhir tahun 2008.
Bergabung dengan dapurpacu.com (web site otomotif) dilakukannya dalam kurun 2009—2015.
Dan untuk selanjutnya ia mendirikan naikmotor.com hingga sekarang.
“Gara-gara kemacetan jalanan Jakarta yang sudah kelewatan, saya jadi makin senang naik motor. Saya pun berusaha menanamkan prinsip bahwa naik motor adalah kebutuhan sekaligus seni,” ujar Ucup, demikian orang Betawi Cipete ini biasa dipanggil.
“Media yang saya dirikan pun namanya naik motor,” imbuh pria beranak dua dan berusia di atas 45 namun masih di bawah 50 ini.
Yusuf Arief juga adalah salah seorang pembina Forum Wartawan Otomotif (Forwot) yang banyak melakukan kegiatan touring, amal, hingga edukasi berkendara kepada masyarakat.
Sekadar info, award dari Forwot bahkan dikutip oleh beberapa industri mobil untuk dijadikan materi promosi.

Tentu saja award seperti itu adalah kerja tim, bukan Ucup semata. Forwot saat ini diketuai oleh Indra Prabowo, jurnalis mobil123.com.

MENDIRIKAN KUTU COMMUNITY
Ucup juga mendirikan Kutu Community bersama Sentot Soepartono pada 17 Agustus 2014. Komunitas ini menghimpun penggemar skuter Vespa di Indonesia.
Di klub yang bermarkas di Jl. Bangka, Jakarta Selatan ini Ucup biasa dipanggil Jovie, sebuah panggilan yang biasa diterimanya sejak masa kuliah.
Rekan-rekan yang pernah bekerja dengannya di tahun 1998 pun memanggilnya dengan nama yang mirip milik vokalis band rock terkenal asal Amerika Serikat itu.
“Saya mencoba mensinergikan Kutu Community dengan media naikmotor.com,” ujarnya.
Ketika ditanya apakah ada keuntungan komersil dari kegiatan klub, Jovie menjawab, “Nggak ada. Malah suka keluar dana dari kocek pribadi.”

Kutu Community sekarang sudah tersebar anggotanya hingga Kalimantan dan Sumatra, seperti kota Padang, Medan, Balikpapan, dan Samarinda.
Touring jelajah Sumatra pun pernah dilakukan Jovie dan kawan-kawan, bukan hanya jelajah pulau Jawa dan Bali.

BIKIN TIM BALAP MOTOR
Belakangan ini Jovie juga menjadi pembina klub Suzuki GSX Indonesia Journalist Owner.
Dan kemudian lahir GI-JOE Racing Team yang merupakan pertama di Indonesia di mana sebuah tim balap motor dimiliki oleh jurnalis.
“Mungkin juga pertama di dunia,” cetus pria penggemar berat durian ini.

Sebagai jurnalis, pendiri dan pembina klub motor, pembina organisasi wartawan, pemilik media online otomotif, bahkan pemilik tim balap motor, apa lagi yang diinginkan Jovie?
“Membuat gathering untuk pemilik sepeda motor di seluruh Indonesia dengan konsep entertainment yang memberdayakan kreativitas dari masing-masing komunitas,” demikian jawaban pria yang dianggap sangat setia kawan oleh para sahabatnya ini.
Terkait profesinya sebagai jurnalis, anak seorang guru ini mengatakan, “Ketika tau saya wartawan, ada teman-teman komunitas yang malah minta diajari menulis. Ya, saya ladeni meski hanya lewat WA.”
Terakhir ia mengatakan, “Aktif di komunitas motor membuat saya punya saudara dari seluruh Indonesia.”
Oke Jov, keep rolling!

Leave a Reply