Seorang bocah lelaki berumur 5 tahun ini rupanya sangat antusias pada mobil. Ia meminta dibelikan Lamborgini kepada orang tuanya. Tentu saja anak seumur itu belum memahami soal ekonomi dan nilai uang. Mungkin dikiranya membeli sebuah Lamborghini sama dengan membeli ice cream.
Tentu saja orang tuanya tidak menanggapi serius permintaan itu (kecuali orang tuanya adalah pangeran Timur Tengah atau konglomerat). Tapi siapa sangka, bocah itu kemudian ngambek (menurut penuturan kakaknya kepada media) dan mengambil kunci mobil milik orang tuanya, sebuah Dodge Journey, ketika semua orang di rumahnya masih tertidur.
Agaknya bocah itu memang jenius soal mobil, sehingga bisa menjalankan Dodge Journey itu, meski hanya sekitar 5 kilometer kemudian dia dihentikan seorang polisi bernama Rick Morgan karena mobilnya tampak oleng.
Niat awal bocah itu sebenarnya ingin berkendara dari kota Odgen di Utah tempatnya tinggal, menuju California di mana kakaknya yang lain tinggal. Jaraknya ratusan kilometer. Bayangkan betapa besarnya nyali anak seumur itu.
Polisi Rick Morgan mengira dia menemukan pengemudi yang mabuk, lalu dia menyalakan lampu dan sirene untuk menyuruhnya berhenti. Untungnya, si bocah segera menepikan Dodge Journey itu ke sisi jalan. Yang mengejutkan Morgan, pengemudi Journey itu tidak mabuk, melainkan hanya seorang anak kecil meski tubuhnya bisa dibilang bongsor.
Bukan hanya itu, pengemudi muda itu hanya punya 3 dolar di dompetnya. Jumlahnya masih seperti dari Bumi menuju langit untuk bisa membeli sebuah Lamborghini.
Pada akhirnya, Morgan membantu memarkirkan mobil itu di taman dan memanggil orang tua anak itu, yang kemudian datang menjemput putra mereka.
Seluruh kejadian itu dilaporkan oleh KUTV.com, yang kisahnya diperoleh dari Sidney Estrada, saudara perempuan bocah laki-laki itu.
“Saya melihat Dodge Journey itu pergi, dan dia pergi, dan kunci-kunci itu hilang … Saya tidak tahu apa yang ada dalam pikirannya,” kata Estrada kepada kantor berita setempat.
Yang ada dalam pikirannya? Hmm, bocah lelaki itu hanyalah seorang car enthusiast. Ia ingin berkendara, dan ingin memiliki mobil impiannya.
Hanya saja, orang tua perlu lebih mengawasi anak seperti ini, agar tindakannya tidak membahayakan orang lain. Misalnya, menyalurkannya ke sekolah balap gokart.
Blarr!
Leave a Reply