Euforia bahwa MotoGP bakal digelar di Mandalika, Lombok, pada tahun 2021 belakangan ini menggema di tengah masyarakat.
Maklum saja, orang Indonesia memang penggemar balap motor, dan negeri ini menyumbang sangat besar untuk jumlah penonton televisi tayangan MotoGP.
Selain itu, Indonesia adalah salah satu pasar sepeda motor terbesar di dunia setelah China dan India.
Sayangnya, sebagian masyarakat Indonesia mengira bahwa MotoGP baru akan pertama kalinya digelar di sini.
Padahal, pada tahun 1996 dan 1997 MotoGP sudah pernah dihelat di Bogor, tepatnya di sirkuit Sentul.

Pada saat itu, Moto3 disebut GP Motor 125 cc, Moto2 disebut GP Motor 250 cc, dan MotoGP disebut GP Motor 500 cc. GP adalah singkatan dari grand prix.
Penyelenggaranya juga sama dengan sekarang, yakni FIM (Federasi Olah Raga Sepeda Motor Internasional) dan DORNA (swasta pemegang hak komersialisasinya).
Pabrikan yang berlaga saat itu juga sama, yakni merek-merek motor ternama dunia, seperti Honda, Yamaha, Suzuki, dan Aprilia.
Pembalapnya pun masih ada yang berlaga sampai sekarang, yakni Valentino Rossi. Pria asal Italia ini meniti karier dari kelas 125 cc (Moto3), 250 cc (Moto2), hingga kelas 500 cc (Moto GP).
Di Sentul pada tahun 1997, Rossi (motor Aprilia) berhasil merebut podium tertinggi yang membuatnya meraih gelar juara dunia 125 cc atau sekarang Moto3.
Jurnalis Autoblarr (M. Hasan) termasuk di antara peliput perhelatan GP Motor tahun 1997 di Sentul. Ketika itu ia menggarap rubrik sport di tabloid Otomotif.
Lomba di kelas 250 cc dikuasai Max Biaggi (Honda). Pria Italia bertubuh mungil itu dikenal piawai dan dramatis dalam merebahkan motornya setiap kali melintasi tikungan.
Adapun balapan di kelas 500 cc dimenangkan oleh Tadayuki Okada (Honda) mengungguli saingan terdekat sekaligus rekan satu timnya, Michael Doohan, yang setahun sebelumnya (1996) finish terdepan di Sentul.
Event bertanggal 28 September 1997 itu adalah seri ke-14 dari 15 seri yang digelar tahun tersebut.
SIRKUIT SEPANG BELUM ADA
Boleh dikatakan pada saat itu publik Indonesia menyambut gelaran GP Motor di Sentul secara biasa saja. Agaknya karena saat itu belum ada medsos dan merakyatnya ponsel seperti sekarang ini. Pengunjung di Sentul kebanyakan adalah kalangan pecinta balapan dan penggemar otomotif beserta keluarganya.
Di kawasan Asia Timur dan Tenggara, hanya Indonesia dan Jepang yang saat itu kebagian kalender GP Motor. Ekonomi dan kepercayaan diri rakyat Indonesia memang sedang naik daun ketika itu.
Setahun kemudian (1998) terjadi krisis moneter dan huru hara pergantian kekuasaan dari Orde Baru ke era reformasi.
Pada saat GP Motor dihelat di Indonesia, sirkuit Sepang (Malaysia) belum ada. Negeri jiran itu masih tenggelam di bawah bayang-bayang Indonesia dalam konteks motorsports. Sepang baru selesai dibuat tahun 1999.

Lebih dari itu, pada 1996 dan 1997, selain menggelar MotoGP, Indonesia juga sudah menghelat kejuaraan reli dunia (WRC) dengan lokasi di perkebunan kelapa sawit di sekitar Medan.
Saat itu memang masa keemasan bagi dunia motorsport Indonesia.
Semoga tulisan ini bisa memberi wawasan bagi anak muda Indonesia yang sekarang mengalami euforia, meski baru mendengar rencana MotoGP digelar di Lombok tiga tahun lagi.
Leave a Reply