Peristiwa mati lampu di sebagian pulau Jawa selama sekitar enam jam pada Minggu tanggal 4 Agustus 2019, ditambah berlanjutnya mati lampu sejak dini hari Senin tanggal 5 Agustus 2019, mengusik kesadaran masyarakat terkait isu mobil listrik.
Sebagai contoh, Youtuber otomotif Fitra Eri yang punya jutaan penggemar menuliskan status di Facebook-nya, “Kalau niat menggalakkan mobil listrik di masa depan, syarat nomer satu ya ada listriknya.”
Kesadaran serupa diungkapkan oleh warga lain. “Mobil listrik murni seperti Tesla atau Nissan Leaf akan kesulitan beroperasi bila mati listrik sering dialami di suatu wilayah,” ujar Setiawan, 66 tahun, seorang seniman lukis di Jakarta yang juga pemerhati mobil.
Sementara itu, Sony Susmana, instruktur safety driving yang melatih TNI, Polri, Paspamres, dan berbagai perusahaan pertambangan berpendapat, “Dalam konteks kendaraan, kalau bisa mengandalkan dua sumber tenaga (hybrid) tentu lebih baik daripada bergantung pada satu sumber tenaga.”
Wajar bila publik merasa mobil hybrid lebih cocok digunakan di Indonesia dibanding mobil listrik murni (electric vehicle/EV), mengingat problema mati listrik yang terkadang melanda sebagian wilayah Indonesia.
Berikut ini kami uraikan kembali perbedaan mobil listrik murni dan mobil hybrid.
MOBIL LISTRIK (ELECTRIC VEHICLE)
Mobil listrik atau electric vehicle biasa pula disingkat EV. Sumber tenaganya berasal dari listrik yang disimpan di dalam baterai. Listrik dari baterai itu memberi energi bagi motor listrik yang menggerakkan roda. Dan baterai menjadi satu-satunya sumber tenaga mobil EV. Tidak ada mesin bakar (combustion engine) sebagaimana pada mobil hybrid. Dari mana baterai itu mendapat masukan listrik? Dari soket listrik, baik di rumah maupun di stasiun charging untuk umum.
Contoh mobil listrik atau EV adalah Nissan Leaf, Renault Zoe, BMW i3, dan semua produk Tesla.
MOBIL HYBRID
Mobil hybrid adalah mobil yang memadukan tenaga mesin bakar (combustion engine) dengan tenaga listrik dari baterai. Mesin bakar aktif ketika mobil melaju di kecepatan lebih dari 30 kpj, misalnya di jalan tol atau jalanan lengang lainnya. Sedangkan ketika melaju di kepadatan lalu lintas kota, mesin bakar mati dan roda digerakkan oleh motor listrik yang ditenagai baterai.
Dari mana baterai memperoleh daya? Dari energi gerak (kinetik) mobil ketika melaju dengan mesin bakar. Misalnya pada saat pengereman, energi kinetik mobil digunakan untuk mengisi baterai (charging). Lantas dari mana mesin bakar mendapat energi? Dari bahan bakar bensin atau pun diesel.
Contoh mobil hybrid yang sangat populer adalah Toyota Prius Hybrid. Prius adalah pionir mobil hybrid dunia dan dijual sejak tahun 1997.
MOBIL PLUG IN HYBRID
Mobil plug in hybrid serupa dengan mobil hybrid, namun mendapat tambahan plug in, yakni pengisian baterai bisa dilakukan dari soket listrik. Daya untuk baterainya tak hanya diisi oleh energi kinetik mobil saat mesin bakar aktif, melainkan juga dari stasiun charging. Dengan demikian, penggunaan mesin bakar bisa lebih diminimalisir. Mobil jenis ini biasa disebut juga PHEV (plug in hybrid electric vehicle).
Contoh mobil plug in hybrid adalah Toyota Prius Prime, Chevrolet Volt, Volvo XC 90 PHEV, Kia Optima PHEV, dan BMW 740 iPerformance.
Leave a Reply