Banyak kritikus berpendapat ini adalah film aksi terbaik Tom Cruise. Okelah. Tapi mari kita melihatnya dari sudut pandang lain.
Cinta Ethan Hunt kepada Julia, dan cinta Julia kepada Ethan Hunt, yang menjadi motivasi aksi-aksi Hunt dalam film Mission: Impossible sebelumnya, benar-benar didekonstruksi secara “sarkastik” di dalam Mission: Impossible – Fallout.
Agaknya, ini terkait “gaya lebih realistis” yang ingin dibangun di dalam kisah terbaru yang mulai diputar di seluruh bioskop di Indonesia sejak 27 Juli 2018.
Plot-plot Fallout yang lebih realistis dibanding berbagai film sebelumnya, membuat penikmat aksi Hunt kini disuguhi aneka adegan yang tidak memperlihatkan superioritas Hunt dan rekan-rekannya.
Misalnya, Hunt dan timnya gagal melindungi pejabat (setingkat menteri) yang menjadi atasannya sehingga terkena peluru dalam baku tembak.
Hunt juga bukan yang paling jago berkelahi di dalam kisah ini, sebab ia kalah –bahkan meski sudah dibantu rekannya dari CIA– melawan orang yang diincarnya di sebuah toilet klub malam.
Hunt juga gagal melindungi plutonium yang sudah begitu dekat dengannya, dan malah diambil oleh kelompok teroris.
Akan tetapi, realitas yang “lebih manusiawi” dari Hunt dan timnya itulah yang justru berhasil membangun ketegangan dan kisah yang lebih enak dinikmati dibanding film-film Mission: Impossible sebelumnya.

Plutonium lepas ke tangan yang salah karena Hunt memilih melindungi rekan setimnya, Luther Stickell, yang terancam di bawah todongan pistol. Hunt pun disalahkan oleh para pejabat berwenang di atasnya karena memilih menyelamatkan seorang rekan ketimbang mengamankan plutonium yang jadi target operasi sesungguhnya.
Hunt memilih menyelamatkan nyawa satu orang yang dianggap boleh dikorbankan dari sudut pandang misi intelijen. Serupa seperti adegan Hunt menyelamatkan seorang polisi wanita Paris dan memilih membunuh orang-orang suruhan perantara yang bisa membawa plutonium kembali pada Hunt.
Rasa sayang Hunt pada nyawa digambarkan pula pada improvisasinya dalam menculik Salomon Lane, teroris idealis yang ingin meledakkan irigasi terbesar di dunia di India dengan plutonium. Hunt memilih hanya fokus menculik tanpa membunuh, padahal koleganya ingin semua saksi mata dimusnahkan.
Pada Mission: Impossible sebelumnya, Hunt mati-matian berusaha menyelamatkan Julia yang diculik teroris. Kita sebagai penonton mengira Hunt melakukan aksinya karena cinta. Mereka digambarkan sebagai pasangan yang seolah tak akan bisa menyukai orang lain.
Bahkan, di adegan awal Fallout, Hunt digambaran bermimpi menikah dengan Julia. Ya, sebuah ketegangan aksi yang dibangun di atas rasa cinta.
Ketegangan atas nama cinta itu semakin intens ketika kemudian wajah pendeta yang menikahkan berubah menjadi wajah Salomon Lane.
Namun, sesungguhnya, itu semua hanyalah pengalihan yang dengan apik dibangun oleh Bruce Geller (penulis naskah) dan Christopher McQuarrie (sutradara) agar penonton terbawa perasaan syahdu dan tersihir romantika cinta. Sebuah resep khas Hollywood yang selama ini sukses: memadukan aksi heroik dan romantisme pria-wanita.
Tetapi apa yang sebenarnya ingin disampaikan Bruce Geller dan Christopher McQuarrie?
Di saat klimaks dan momen paling menentukan di dalam keseluruhan cerita, ternyata cinta Hunt dan Julia tidak sekuat yang kita bayangkan. Mungkin memang ada cinta, tapi bukan cinta sejati yang dikhayalkan orang di seluruh dunia ketika menonton film sebelumnya.
Bagaikan ditampar sangat keras, penonton dibangunkan dari mimpi stereotipe Hollywood bahwa sang pangeran akan mendapat hadiah cinta setelah sukses menyelamatkan dunia (sindroma James Bond sebagai film aksi intelijen paling panjang dan paling sukses di dunia).
Sindroma itu dipatahkan dengan sangat kasar (sarkastik) ketika Christopher McQuarrie tanpa ragu memperkenalkan suami baru Julia kepada Hunt di momen genting saat bom plutonium tinggal menunggu waktu untuk meledak.
Sungguh tipu daya penulis dan sutradara raja tega yang sejak awal film beberapa kali membuat adegan Hunt bermimpi tentang Julia.
Julia pun tetap memilih si suami baru, dan mengatakan kepada Hunt bahwa hidupnya sekarang bahagia.
Lalu bagaimana nasib Hunt?
Rupanya, terbangun pula pengakuan di alam bawah sadar penonton bahwa cinta Hunt kepada Julia pun tidaklah sejati. Hunt adalah seorang humanis. Ia bisa mempertaruhkan nyawanya untuk siapa pun, bukan hanya untuk Julia, seperti diuraikan dalam berbagai plot di atas.
Bahkan Hunt dengan cepat memindahkan perasaannya kepada wanita lain di akhir cerita.
Blarr!
* Silakan klik logo Autoblarr di atas untuk kembali ke home page dan melihat berbagai artikel menarik lainnya
waw, tom cruise sekarang umue berapa sih, kayak udah tua bgt ya?
Sptnya 56 tahun, kelahiran 3 Juli 1962.
Dua hal yg ingin Sy tanyakan (yg merupakan keheranan sy):
1.Kenapa karakter James “Jim” Phelps harus dimatikan bahkan dg menjadikannya sosok antagonis??? (MI 1/Jum jadi pengkhianat IMF demi uang). Padshl Jim ikonik sbg pimpinan tim dg istilah ‘Good morning Jim” di serial MI sejak era th 1960an
2. Terkait ulasan MI Fallout di atas, sy setuju dg judul di atas,pertanyaannya: kenapa kisah cinta hunt Julia harus dirusak dg kasar?