Orang Indonesia merayakan hari kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus. Namun apa makna kemerdekaan bagi mereka? Apakah arti kemerdekaan itu sama di dalam pikiran masyarakat Indonesia? Ataukah justru berbeda-beda?
Kami menanyakan arti kemerdekaan kepada sejumlah orang. Ada dari kalangan pengusaha, pegawai, tokoh otomotif, hingga rakyat jelata. Ternyata makna merdeka bagi orang tertentu lebih bersifat konseptual, sementara bagi yang lain benar-benar mengacu pada hidup sehari-hari. Berikut petikannya.
Alvina Atmadja, perempuan pengusaha muda dan Direktur Asco Automotive:
“Merdeka artinya bebas dari segala sesuatu, baik faktor internal ataupun eksternal, yang membatasi segala potensi untuk menjadi yang terbaik. Indonesia merdeka artinya Indonesia yang mengedepankan kesejahteraan rakyat, dan sudah bebas dari segala unsur politis dan SARA.”
Indradjit Sardjono, tokoh motorsport Indonesia dan internasional:
“Definisi kemerdekaan menurut saya adalah bangsa yang dapat mandiri dan bisa menentukan sendiri arah dari kebijakan demi kemajuan Tanah Air, serta seluruh rakyatnya secara adil dan makmur.”
Sony Susmana, Instruktur safety driving yang mengajar masyarakat umum, perusahaan, Paspampres, Kopassus, dan Polri: “Merdeka adalah bebasnya jalanan Indonesia dari kecelakaan lalu lintas.”
Nandang Sugianto, Ketua Umum Tosca (Toyota Sienta Club Indonesia):
“Merdeka menurut saya pada saat ini adalah kemerdekaan kita berekspresi dan berkarya di dalam prestasi dan membrantas kebodohan di era kemerdekaan saat ini.”
Taufik ‘Opay’ Hidayatullah, Ketua Umum Axic (Avanza-Xenia Indonesia Club):
“Kemerdekaan adalah di saat rakyat bisa berdiri bebas, berkreasi sesuai apa yang dipikirkan oleh ide masing-masing, tanpa ada terbebani oleh orang lain untuk membuat Indonesia yg lebih maju di mata dunia.”
Andri Maulana, pedagang kain korden:
“Indonesia merdeka kalau harga barang-barang kebutuhan pokok tidak mahal, terutama beras dan ikan asin. Sekarang ini harga beras naik terus. Pokoknya sembako murahlah gitu.”
Hendra Lesmana, pedagang balon gas:
“Saya sih inginnya kemerdekaan itu bisa bikin biaya sekolah anak-anak saya gratis sampai kuliah. Benar-benar enggak bayar, dan bukannya masih ada pungutan ini itu dari guru maupun komite. Buku-buku juga gratis.”
Ai Mulyawati, pedagang cilung:
“Kemerdekaan bagi saya kalau kita sehat terus dan banyak rezekinya. Kalau sakit berobatnya gratis. Tapi dilayani dengan baik dan ramah. Sekarang pakai BPJS masih harus bayar tiap bulan. Udah gitu pelayanan di rumah sakitnya kurang memuaskan. Kalau punya uang banyak sih saya gak mau pakai BPJS kalau berobat.”
Leave a Reply