Ada yang mencuri perhatian publik secara khusus di MotoGP Qatar yang dihelat di sirkuit Losail, pada hari Minggu, 10 Maret 2019.
Soal kemenangan Andrea Dovizioso (Ducati) atas saingan terdekat, Marc Marquez (Honda), yang hanya berjarak satu roda depan (0,023 detik) bukanlah hal yang mengejutkan. Sebab ini mirip dengan finish tahun lalu antara Divizioso dan Marquez yang berjarak setengah motor.
Perhatian penonton justru sejak awal lomba tertuju kepada si gaek Valentino Rossi (Yamaha) yang jadi peserta tertua dengan umur 40 tahun.
Bukan sembarang tua, tapi dia juara dunia sembilan kali MotoGP, dan tahun 2018 menduduki peringkat ketiga klasemen umum.
Rossi jadi perhatian karena ia start dari posisi ke-14. Batin penonton di sirkuit dan televisi menerka-nerka bakal finish di urutan keberapa The Doctor.
Kenyataannya, ia balapan tidak seperti orang yang berumur kepala empat. Bahasa tubuhnya di atas motor masih sama dengan pembalap lain di lintasan yang umurnya belasan tahun lebih muda darinya.
Kalau motor yang ditumpangi Rossi tidak dibubuhi nomor 46, bisa saja kita tidak bisa membedakan si tua itu dengan para juniornya saat balapan.

Satu per satu pembalap di depannya disalip oleh The Doctor. Hingga ia konsisten di sembilan besar pembalap terdepan, enam besar, dan akhirnya finish di lima besar, dengan selisih waktu kurang dari satu detik (0,6 detik) dari Dovizioso yang finish terdepan.
Terlepas bahwa di Losail itu ada beberapa anak didiknya yang ikut berlomba, bukan berarti Rossi bisa seenaknya menyuruh mereka minggir agar bisa disalip. Tentu tidak seperti itu. Bagaimana pun, mereka adalah pembalap profesional yang mengerti arti sportivitas dan persaingan.
Sebagian penonton yang menyaksikan lomba mungkin akan mengkambinghitamkan motor Rossi (Yamaha YZR-M1) karena tidak sekencang tunggangan Dovizioso atau Marquez.
Masalah ini sebenarnya sudah dikeluhkan Rossi kepada media sejak babak kualifikasi.
“Motor kami tahun ini masih punya masalah seperti tahun lalu. Traksi ban depan dan belakang belum terlalu baik,” ujar Rossi.
Ia pun start dari posisi ke-14. Tapi dasar memang Rossi, start dari urutan itu pun masih bisa finish lima besar dan mendapat poin.
“Di Losail kami memang biasanya bagus, meski roda kurang traksi. Saya tidak tau bagaimana nanti di sirkuit-sirkuit lain, bila motor tidak mengalami peningkatan yang signifikan,” ujar The Doctor.
Leave a Reply