• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar

Autoblarr

Info Yang Bikin Blarr

  • Home
  • News
  • Hot Gossip!
  • Auto Feature
  • Bincang-bincang
  • People
  • SPORTS
  • Biker
  • Inspirasi
  • Lifestyle
  • Mobil Klasik
  • Motor Klasik
  • Test Drive
Beranda » Sports » Apakah Cuma Schumacher yang Terhebat?

Apakah Cuma Schumacher yang Terhebat?

Terbit: 19 August 2017 · by Contributor

Apakah Cuma Schumacher yang Terhebat?

Apakah Michael Schumacher satu-satunya ‘orang yang paling sukses di motorsport’?

Sebastien atau Sebastian. Nama depan itu digunakan banyak orang Prancis dan Jerman. Bagi car enthusiast dan penggemar motorsport, nama itu bisa punya banyak makna, karena bisa merujuk kepada Sebastien Ogier (juara dunia World Rally Championship 2013, 2014, 2015), atau bahkan merujuk kepada Sebastian Vettel (juara dunia Formula 1 tahun 2010, 2011, 2012, 2013).

Tetapi apakah Anda mudah merujukkan ‘Sebastien’ kepada Sebastien Loeb?

Benar, Loeb. Siapa Loeb? Dia adalah seorang yang sangat sukses di dalam kariernya, bahkan bisa disebut sebagai salah satu pelaku motorsport tersukses di planet ini.

Mengapa bukan Michael Schumacher? Orang tentu akan mudah menyebut nama ini bila menyangkut frasa ‘manusia tersukses di kancah motorsport’. Apakah benar Schumacher paling sukses?

Popularitas Sebastien Loeb memang tidak sehingar bingar Michael Schumacher. Namun, mari kita lihat fakta berikut ini.

Loeb adalah juara dunia sembilan kali World Rally Championship (WRC), ajang rally dunia tertinggi, sedangkan Schumacher adalah juara dunia tujuh kali balap Formula 1.

Loeb pemegang rekor kemenangan terbanyak di WRC dengan 78 kali podium puncak dari 168 kali start, sedangkan Schumacher juga pemegang rekor kemenangan di Formula 1 dengan finish terdepan 91 kali dari 306 kali start.

Schumacher berkiprah selama kurang lebih 17 tahun untuk membukukan rekor itu, sedangkan Loeb 14 tahun.

Bila dihitung prosentase kemenangan dari jumlah start, maka Loeb mencatatkan 46%, sedangkan Schumacher 29%.

Kedua legenda itu tidak bisa dibandingkan secara kualitatif, karena berlaga di ajang yang berbeda satu sama lain. Namun, statistik di atas setidaknya menggambarkan bobot mereka di bidangnya masing-masing.

Terlihat pula bahwa Loeb selayaknya mendapat pujian yang sama tingginya dengan Schumacher. Rally dunia memang berlangsung di hutan-hutan atau perkebunan yang jauh dari publik, sehingga tidak sehingar bingar Formula 1 dalam publikasi dan popularitasnya. Namun, level kompetisi dan teknologi yang dikembangkan di WRC sangatlah tinggi.

Tercatat sejak WRC digelar tahun 1973, nama-nama pabrikan yang ikut serta adalah Toyota, Mitsubishi, Subaru, Citroen, Peugeot, Ford, Hyundai, Audi, Fiat, Lancia, Volkswagen, dan Alpine-Renault. Tak jarang mereka menjadikan WRC sebagai ajang pengujian dan pembuktian teknologi terbaru, sebelum diproduksi massal.

Kembali kepada Sebastien Loeb, ia adalah pribadi yang cenderung tidak rumit. Ketika ditanya mengapa tidak mengejar gelar juara dunia yang ke-10? Ia menjawab, “Sebab saya tidak menghitungnya!”

Jawaban itu bisa diartikan bahwa Loeb berlaga untuk memenuhi hasratnya akan kompetisi rally, bukan mengejar gelar. Pada saat Loeb memutuskan mundur dari WRC pada 2013, banyak pihak yang menilai ia masih mampu merebut mahkota bila terus terlibat.

Pemegang rekor juara dunia WRC berikutnya adalah Tommi Makinen dan Juha Kankkunen, masing-masing empat kali. Mengejar mereka adalah Sebastien Ogier dengan tiga kali. Apakah Ogier akan mampu mengejar rekor Loeb?

Semua itu mungkin saja, mengingat Ogier masih berusia 31 tahun saat ini (2016). Katakanlah ia konsisten merebut juara dunia hingga usia 38 tahun (usia Loeb pensiun), maka setidaknya ia bisa menyamai rekor Loeb.

Faktor lainnya tergantung kepada komitmen dan konsistensi Volkswagen sebagai pabrikan yang menyokong Ogier, sebagaimana Loeb yang disokong secara konsisten oleh Citroen, dan Schumacher oleh Ferrari.

Namun, kita tidak tahu apa yang akan terjadi. Terlebih untuk kompetisi WRC yang keras dan berisiko tinggi. Peluang Ogier untuk menandingi rekor Loeb dengan demikian masih fifty-fifty.

Saat ini, Loeb-lah yang sudah terbukti sebagai ‘the living legend’ di kancah rally dunia. Di masa mudanya, sebelum terjun ke dunia rally, Loeb adalah atlet gymnastic dan sempat merebut peringkat kelima nasional Prancis.

Untuk menambah penghasilan, ia bekerja juga sebagai teknisi listrik, dan seluruh pundi hasil kerjanya ditabung lalu dipakai membeli Renault 5 GT Turbo.

Dan ternyata bos tempatnya bekerja juga seorang penggemar mobil yang salah satu koleksinya adalah Ferrari Testarossa. Sepertinya, takdir dan lingkungan telah membentuknya menjadi seorang “petrolhead” daripada seorang pesenam atau teknisi listrik.

Setelah mundur dari WRC, Loeb mengisi waktu dengan terjun di kancah balap touring sirkuit, seperti FIA GT Series, Porsche Supercup, dan World Touring Car Championship (WTCC).

Namun, Loeb tak bertahan lama bermain di sirkuit, karena tahun depan (2017) ia akan terjun di rally terganas di dunia, Rally Dakar, bersama Peugeot.

“Aku mengenal motorsport baru pada usia 18 tahun. Agak terlambat memang. Namun, hingga sekarang aku selalu berhasrat berkompetisi di motorsport, dan tak ingin berhenti,” ujar Loeb tentang keputusannya terjun di Dakar. Blarr!

Catatan: tulisan ini dibuat tahun 2016, sehingga mungkin terdapat data yang sudah berubah saat ini.

Related


Kategori: Sports Tag: Formula 1, Michael Schummacher, Motorsports, Sebastian Loeb, World Rally Championship (WRC)

Reader Interactions

Comments

  1. A WordPress Commenter says

    19 August 2017 at 10:13

    Hi, this is a comment.
    To get started with moderating, editing, and deleting comments, please visit the Comments screen in the dashboard.
    Commenter avatars come from Gravatar.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Menarik

Apakah Vaksinasi Masih Efektif untuk Melawan Virus Covid Baru Asal Inggris dan Afsel?

3 March 2021

Akibat Mengerjai Alexei Navalny, Rusia akan Disanksi Amerika dan Uni Eropa

2 March 2021

Hollywood dan Televisi Amerika Perlahan Perbaiki Persepsinya Terhadap Islam

2 March 2021

Lainnya

  • Pangeran Philip Berusia 99 Tahun dan Sedang Dirawat karena Infeksi
  • Kremasi Jenasah Korban Covid-19 Kabarnya Dibatalkan
  • Kebijakan Kontroversial, Jenasah Muslim Korban Covid-19 Dibakar, Bukan Dikubur
  • Lukisan Super Terkenal ‘The Scream’ Jadi Korban Vandalisme?
  • “Tesla is not a Car Company”, SAV Disebut Proyek Besar Terbaru Elon Musk

Populer

  • Hasil Ukur Suhu Tubuh Meragukan, Termometer Tembaknya Sudah Terkalibrasi atau Belum?
  • Bagaimana Cara Memperpanjang SIM Beda Daerah yang Tergolong Mudah? 
  • Bagaimana Cara Menyetel Rantai Motor dan Kapan Harus Memeriksanya?
  • Ini Harga Tiket Bus Suites Class Sinar Jaya Jakarta-Surabaya yang Bagai Pesawat
  • Inilah 5 Kota di Dunia dengan Nama Terindah
  • Ternyata Begini Cara Masak Indomie yang Enak Banget Seperti di Warung itu
  • Sistem Hitung Poin Badminton di Sebagian Masyarakat Klasik Modif

Tentang Kami · Pedoman · Kontak
Copyright © 2021 - Autoblarr.com