Muncul laporan terbaru yang merinci pertemuan antara pesawat Angkatan Laut AS (Navy) dan “fenomena udara tak dikenal” (unidentified flying object/UFO).
Insiden itu menjadi sorotan ketika Pentagon (Departemen Pertahanan AS) pada akhir April 2020 secara resmi melakukan klasifikasi ulang dan merilis video tiga kali pertemuan dengan UFO.
“Pesawat tak dikenal itu tampak berukuran kecil, kira-kira seukuran koper, dan berwarna perak,” satu laporan menggambarkan sebuah insiden pada 26 Maret 2014.
Selama pertemuan itu, salah satu jet Angkatan Laut F/A-18 “melintas dalam jarak 1000 dari objek, tetapi tidak dapat secara positif menentukan identitas pesawat”.
Laporan itu juga mengatakan pilot Angkatan Laut AS “berusaha untuk mendapatkan kembali kontak visual dengan pesawat kecil itu, tetapi tidak berhasil”.
CNN memperoleh dokumen laporan itu melalui permintaan Undang-Undang Kebebasan Informasi.
Pentagon akhir bulan lalu secara resmi merilis tiga video pendek yang menunjukkan “fenomena udara tak dikenal” yang sebelumnya telah dirilis oleh perusahaan swasta.
Video itu menunjukkan apa yang tampak sebagai benda terbang tak dikenal yang bergerak cepat saat direkam oleh kamera inframerah.
Dua video berisi reaksi kagum penerbang Angkatan Laut pada seberapa cepat objek itu bergerak. Satu suara lain berspekulasi bahwa itu bisa saja sebuah drone.
Pentagon memberi nama resmi UAS (unnamed aerial system) untuk pesawat drone. Menurut laporan insiden lain di bulan November 2013 pilot Angkatan Laut F/A-18 “mampu secara visual kontak dengan pesawat kecil. Pesawat memiliki lebar sayap sekitar 5 kaki dan berwarna putih tanpa fitur yang dapat dibedakan lainnya.”
“Karena ukurannya yang kecil, pesawat itu sepertinya UAS,” kata laporan itu.
Insiden lain dari bulan 27 Juni 2013, mengatakan pesawat itu berwarna putih dan kira-kira ukuran dan bentuknya menyerupai drone atau rudal. Tetapi laporan itu mengatakan bahwa militer tidak dapat mengidentifikasi siapa yang mengoperasikan pesawat tak berawak itu.
Pasca berbagai insiden itu, badan pengawas udara menghubungi sejumlah operator UAS lokal, tetapi tidak ada yang mengklaim tahu tentang pesawat yang tidak dikenal itu.
“Dalam banyak hal, pesawat tak berawak memiliki risiko udara lebih besar daripada pesawat berawak. Mereka sering kurang signifikan secara visual dan lebih sedikit ditangkap radar daripada pesawat berawak,” kata laporan itu.
Ada juga kemungkinan bahwa drone itu dioperasikan oleh musuh AS seperti Rusia atau China yang mungkin telah berusaha mengumpulkan informasi tentang operasi militer AS.
Presiden Donald Trump menyebut rekaman video Pentagon yang baru-baru ini dirilis itu sebagai “sebuah video yang keren” dan mengatakan kepada Reuters ia bertanya-tanya “apakah itu nyata.”
“Jika itu asli,” kata Trump. “Itu video yang luar biasa.”
(Foto: CNN)
Leave a Reply