• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar

Autoblarr

Info Yang Bikin Blarr

  • Home
  • News
  • Hot Gossip!
  • Auto Feature
  • Bincang-bincang
  • People
  • SPORTS
  • Biker
  • Inspirasi
  • Lifestyle
  • Mobil Klasik
  • Motor Klasik
  • Test Drive
Beranda » Hot Gossip! » Kecelakaan Bus Sumedang, Sony Susmana: Perlu Sertifikasi Kompetensi Supir Bus

Kecelakaan Bus Sumedang, Sony Susmana: Perlu Sertifikasi Kompetensi Supir Bus

Terbit: 13 March 2021 · by Contributor

Kecelakaan Bus Sumedang, Sony Susmana: Perlu Sertifikasi Kompetensi Supir Bus

Sekali lagi terjadi kecelakaan bus masuk jurang. Kali ini terjadi di kawasan tanjakan Cae, Sukajati, Wado, Sumedang, Jawa Barat, Rabu malam (10/3/2021).

Jumlah korban meninggal dunia hingga tulisan ini dinaikkan adalah 29 orang. Mereka merupakan rombongan sekolah yang terdiri dari siswa, orang tua murid, dan guru.

Penyebabnya sementara ini diduga rem blong, berdasarkan kesaksian korban yang selamat, mengutip ucapan supir sesaat sebelum kecelakaan terjadi.

Menurut Sony Susmana, pendiri dan instruktur SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) sebuah sekolah mengemudi yang pernah mengajar Kopassus, Paspampres, unit TNI lainnya, Polri, dan berbagai perusahaan pertambangan, “Perlu sertifikasi kompetensi mengemudi bagi supir bus. Sertifikasi itu harus dikeluarkan oleh lembaga independen. Kapan lagi momennya kalau bukan sekarang? Kecelakaan semakin sering terjadi dengan fatalitas yang tinggi.”

“Bahkan, kalau bisa, masing-masing daerah keluarkan Perda bagi pengemudi yang melintas di daerahnya. Seperti masalah Covid ini, mau masuk ke daerah tertentu harus ada hasil tes antigen dan sebagainya,” imbuh Sony yang eks peslalom nasional ini.

Sony mengajar Paspampres, Kopassus, dan Polri

Ditambahkannya, selain perlu sertifikasi kompetensi mengemudi, perlu pula penegakan hukum/aturan (law enforcement) yang tegas bagi perusahaan pengelola bus. Sebab, kecelakaan terjadi bukan hanya karena kesalahan supir, melainkan juga perawatan kendaraan yang tidak baik, serta sistem rekrutmen supir yang tidak tepat.

“Mereka yang pernah menabrak orang sampai meninggal lebih disukai oleh beberapa perusahaan travel,” ujar Sony Susmana di kesempatan terpisah.

“Mereka lebih disukai karena lebih berani mengambil risiko ngebut di perjalanan untuk lebih cepat sampai tujuan dibanding yang lain,” imbuh Sony.

“Saya kasih contoh, ada sebuah perusahaan travel di Sumatra yang sistem recruitment pengemudinya, pertanyaan nomor 1, sudah pernah nabrak orang dan meninggal belum? Kalau pernah, langsung diterima,” ujar Sony.

Mengapa supir-supir itu cenderung ingin ngebut? “Mereka dikejar ritase (total jumlah perjalanan bolak balik yang bisa ditempuh). Selain itu, kalau mereka tepat waktu akan dapat insentif, sedangkan kalau terlambat beberapa kali, akan dievaluasi,” jelas Sony.

Walhasil, banyak supir travel, bus, dan truk yang ngebut karena mengejar waktu kedatangan di tempat tujuan, yakni tidak boleh terlambat. Cara berkendara yang ugal-ugalan itulah yang menyebabkan kecelakaan.

Apakah ada pengemudi kendaraan besar yang kompeten saat ini?

“Ada. Banyak kok pengemudi kendaraan besar yang beroperasi di tambang-tambang. Mereka pengemudi yang terlatih dan terbangun dari sistem training yang memiliki arah yang jelas, tidak hanya hard skill-nya, tapi soft skill-nya juga bagus,” jawab Sony.

Hard skill merupakan kemampuan teknis mengemudi, sedangkan soft skill merupakan kemampuan mental berkendara yang aman, nyaman, dan selamat.

Pengemudi dengan dua kemampuan itulah yang berhak mendapat sertifikat kompetensi mengemudi.

Bus masuk ke jurang dalam posisi terakhir terbalik

(Foto-foto: JPNN, Tribun)

Related


Kategori: Hot Gossip! Tag: Kecelakaan bus di Sumedang, Kecelakaan bus masuk jurang, Sertifikasi kompetensi mengemudi, Sertifikasi kompetensi mengemudi supir bus, Sertifikasi kompetensi supir bus

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Menarik

Hasil Survei, Lebih Banyak Orang Takut Mati atau Tidak Takut?

8 April 2021

Ini Tarif Royalti Musik dan Lagu yang Harus Dibayar Masyarakat

7 April 2021

Mengapa Polisi Tidur Semestinya Berkurang, Bukannya Justru Bertambah?

6 April 2021

Lainnya

  • Mengapa Knalpot Bising Harus Diberantas Habis?
  • Semakin Banyak Negara Bagian AS yang Melegalkan Ganja
  • Akhirnya Alexei Navalny Tempuh Cara Putus Asa, Mogok Makan
  • Cadillac Escalade Modifikasi Milik Kim Kardhasian Begitu Mengundang Mata
  • Toyota Menyewakan Mobil Listrik di Kawasan Nusa Dua Bali

Populer

  • Hasil Ukur Suhu Tubuh Meragukan, Termometer Tembaknya Sudah Terkalibrasi atau Belum?
  • Bagaimana Cara Memperpanjang SIM Beda Daerah yang Tergolong Mudah? 
  • Bagaimana Cara Menyetel Rantai Motor dan Kapan Harus Memeriksanya?
  • Ini Harga Tiket Bus Suites Class Sinar Jaya Jakarta-Surabaya yang Bagai Pesawat
  • Inilah 5 Kota di Dunia dengan Nama Terindah
  • Ternyata Begini Cara Masak Indomie yang Enak Banget Seperti di Warung itu
  • Sistem Hitung Poin Badminton di Sebagian Masyarakat Klasik Modif

Tentang Kami · Pedoman · Kontak
Copyright © 2021 - Autoblarr.com