Sebagian besar pemilih terdaftar AS mengaku akan melakukan demonstrasi jika Donald Trump memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat yang digelar pada hari Selasa (3/11/2020).
Pemilih yang mengaku akan berdemonstrasi bila Trump menang jumlahnya lebih banyak daripada yang mengaku akan berdemo bila Joe Biden –saingan Trump– menang.
Demikian hasil data jajak pendapat yang dirilis hari Senin (2/11/2020) oleh The Economist dan YouGov.
Isu yang mencuat salah satunya adalah kemungkinan kecurangan dari kedua kubu. Trump pernah berkata kepada para pendukungnya bahwa pemungutan suara melalui surat yang didorong oleh Partai Demokrat –partai saingan Partai Republik tempat Trump bernaung– dapat menyebabkan kecurangan pemilu yang meluas.
Terkait kemungkinan merebaknya demonstrasi yang bisa berujung kerusuhan, beberapa wilayah metropolitan utama telah menyusun rencana darurat untuk mengamankan demo yang diprediksi terjadi Selasa malam waktu setempat, setelah quick count diumumkan.
Menurut jajak pendapat tersebut, 58 persen pemilih AS percaya protes massal akan terjadi jika Trump terpilih kembali. Hanya 23 persen pemilih yang memprediksi protes atas kemenangan Trump agak mungkin terjadi. Sedangkan 4 persen dari mereka yang disurvei mengatakan demonstrasi tidak mungkin terjadi sama sekali.
Di sisi lain, jika Biden menang, 22 persen pemilih percaya protes akan terjadi, sementara 29 persen mengatakan demonstrasi agak mungkin terjadi.
Di negara bagian selatan, 26 persen peserta jajak pendapat mengatakan demonstrasi atas kemenangan Biden sangat mungkin terjadi, diikuti oleh negara bagian di barat tengah di mana 23 persen mengatakan protes massal kemungkinan besar akan pecah.
Jajak pendapat Economist dan YouGov dilakukan secara online terhadap 1.500 pemilih terdaftar di AS dan memiliki margin kesalahan plus atau minus 3 poin persentase.
Para pemilih awal telah berkontribusi pada 10 persen poin persentase Biden secara keseluruhan yang memimpin atas Trump dalam jajak pendapat Economist dan YouGov.
Dari mereka yang telah memberikan suara melalui surat, 70 persen mengatakan memberikan suara untuk Biden.
Sementara itu, Trump meragukan keabsahan surat suara yang masuk, menyiratkan bahwa pemerintahannya akan menentang hasil pemilihan bila ia kalah.
Pada bulan September, Trump mengatakan kepada pembawa acara Fox News, Jeanine Pirro, bahwa jika demonstrasi terjadi pada malam pemilihan setelah quick count diumumkan, pemerintahannya akan menghentikan mereka “dalam beberapa menit” dengan tindakan tegas.
Leave a Reply