• Skip to main content
  • Skip to secondary menu
  • Skip to primary sidebar

Autoblarr

Info Yang Bikin Blarr

  • Home
  • News
  • Hot Gossip!
  • Auto Feature
  • Bincang-bincang
  • People
  • SPORTS
  • Biker
  • Inspirasi
  • Lifestyle
  • Mobil Klasik
  • Motor Klasik
  • Test Drive
Beranda » Bincang-bincang » Iwan Semut Ireng, Legenda Gokart yang Berjuang Melawan Kanker (bagian 2) dari 78 kg Jadi 45 kg

Iwan Semut Ireng, Legenda Gokart yang Berjuang Melawan Kanker (bagian 2) dari 78 kg Jadi 45 kg

Terbit: 1 June 2018 · by Contributor

Iwan Semut Ireng, Legenda Gokart yang Berjuang Melawan Kanker (bagian 2) dari 78 kg Jadi 45 kg

Dunia gokart Indonesia bagaikan sayur tanpa garam bila tanpa Iwan Semut Ireng, pria ramah yang kini berumur 65 tahun, dan sudah menghabiskan 40 tahun usianya untuk menekuni balap gokart.

Di bagian pertama artikel ini telah dikisahkan bagaimana pria kelahiran Surabaya ini memulai kariernya, balapan di mana saja, menghindari liputan televisi agar tidak dimarahi mertua, hingga asal usul nama Iwan Semut Ireng yang melegenda.

Namun salah satu bagian kisah hidupnya yang paling dramatis adalah bagaimana ia menghadapi kanker pankreas stadium 3B yang membuat berat badannya melorot dari 78 kg jadi hanya 45 kg. Bagaimana ia menghadapi sakit yang luar biasa hingga tubuh berkeringat yang bisa menghabiskan 12 kaos dalam sehari.

Dengan cukup detail ia menceritakan rasa sakit yang dialaminya ketika kanker itu mulai menyerang.

Tetapi sepadan dengan semangatnya di lintasan gokart yang begitu menggebu, pria bernama asli Irawan Soepardjo ini berhasil melewati masa paling kritis bersama penyakit kanker yang sempat membuatnya beberapa tahun berhenti dari kegiatan gokart.

Kini ia telah aktif kembali di sirkuit gokart Sentul hampir di setiap akhir pekan, bahkan sejak sebelum akhir pekan (sebagaimana dikisahkan di bagian pertama artikel ini).

Tentu bukan lagi sebagai pembalap seperti dulu. Melainkan sebagai “suhu” bagi generasi muda yang ingin belajar balapan dari kancah gokart.

Anak-anak menambah semangat hidupnya

“Aktif bersama anak-anak di lintasan gokart selalu memberi semangat dalam hidup saya,” ujar pria beranak empat yang kini dikaruniai dua cucu ini.

Berikut ini adalah lanjutan cerita Iwan Semut Ireng sebagaimana dituliskannya untuk Autoblarr. Editing dilakukan seminimal mungkin, agar bisa dirasakan nuansa pikiran dan jiwa sang tokoh gokart nasional ini.

Siapa saja anak didik Iwan Semut Ireng?

Anak didik saya sejak saya aktif lagi tahun 2009 berjumlah sekitar 60 anak, dengan usia 5–13 tahun.

Mereka antara lain adalah Rafa Salmun, Keanon Santoso, dan Kezia Santoso.

Ada pula David Juliano Sitanala (Humpuss Kart Series–HKS) yang prestasinya ikut Kejuaraan Dunia Rotax Max 2011, Juara umum 2 Humpuss Kart Series 2012, Ranking 4 Rotax Max Challenge Indonesia kelas Micromax 2013, Ranking 6 Rotax Max Challenge Indonesia kelas Junior 2014, Juara Rotax Max Challenge Indonesia kelas Junior, Juara umum 2 Asia Max Challenge kelas Junior, Wakil Indonesia di Rotax Grand Finals di Valencia Spanyol kelas Junior 2015, Juara 1 seri pertama Asia Max Challenge kelas Senior, Juara 2 seri kedua Asia Max Challenge kelas Senior, Peringkat 5 keseluruhan Asia Max Challenge kelas Senior 2016, Juara 4 seri pertama Asia Max Challenge kelas DD2 2017, dan Juara 3 Seri Pertama FIA Formula 4 China Series.

Sirkuit gokart Sentul dilihat dari atas

Selain itu, ada pula Gerhard Lukita (HKS), Nabil Hutasuhut, Tirta Chandra Alim (HKS), Ichatt M. Albana (HKS), dan Joey Sarundajang (cucu Gubernur Sulut Sinyo H. Sarundajang).

Ada juga M. Akmal (HKS) yang juara 1 AMC Malaysia Micro Max, lalu Aditya Wibowo (Mini Rok Nasional Championship 2017).

Kemudian ada Calvin Wibowo, Gael, Kimi Rae, Michael (HKS), Kimberly (HKS), Kimiko (HKS), Haidar Purnadi, Rafael Kamal, Daffa, Rasydan, Tim Lamberts, Ethan Ojong, Dominik Lamberts (HKS), Leo Hoellmann, dan Max Hoellmann.

Apakah ada kesibukan lain selain gokart?

Seperti yang saya ceritakan di awal, selain gokarting, kesibukan lain adalah merawat tanaman anthurium (ada 11 pot besar), anggrek (ada 40 pot yang digantung dan juga diletakkan begitu aja di tanah), serta wijayakusuma (8 pot besar dan kecil yang juga siap untuk dibagikan).

Ada juga tanaman buah dalam pot seperti jambu, jeruk (jeruk nipis, lemon, jeruk Pontianak, jeruk Bali).

Gak ketinggalan Kelapa Gading yang buah-buah tuanya saya jadikan bibit tamaman dan dibagi-bagikan ke teman-teman yang mau/minat.

Ini Kelapa Gading di rumahnya, yang bibitnya menyebar ke berbagai kota

Tanaman Kelapa Gading sudah menyebar ke Cirebon, Sumedang, Kuningan, kota tua Malang, dan di Sentul juga ada.

Saya sekarang sedang mempersiapkan satu bidang tembok di rumah untuk dijadikan tempat pajang foto-foto, piala-piala, dan chassis gokart 1974 saya, Landia.

Kisah apa yang tidak bisa dilupakan sepanjang karier di balap gokart?

Pertama, kemenangan dramatis di balap gokart ITS Kart race di Tanjung Perak Surabaya. Saya adalah satu-satunya pembalap gokart gearbox yang melawan pegokart Indonesia yang menggunakan mesin-mesin SKE (Special Kart Engine) yang waktu itu sangat terkenal.

Mereka adalah nama-nama besar seperti Toni Soedarsono, Maher Algradri, Adiguna Soetowo, Ricardo Gelael (bapaknya Sean Gelael), Hendra Angkasa, dan lain-lain.

Mereka ada di daftar peserta Kelas Free For All (FFA) dan di situ tersempil nama Iwan Semut Ireng…

Dalam kondisi wet race (hujan), Iwan Semut Ireng berjuang melawan mereka…

Hasil kejuaraan:
1. Toni Soedarsono
2. Iwan Semut Ireng
3. Hendra Angkasa

Tahunnya saya lupa…

Mengawal Schumacher atau dikawal Schumacher?

Pengalaman kedua yang tak terlupakan adalah kecelakaan parah di lintasan balap gokart Kemayoran. Saya terbalik dan terbang sejauh 7 meter.

Alhasil, saya dilarikan ke RS Pondok Indah dengan dimarahin oleh dokter jaga, karena luka yang dalam, 3 jahitan di jaringan vena dan 8 jahitan di luar.

Kecelakaan lain adalah tabrakan di balap gokart Bandung, lalu dibawa ke rumah sakit dan “melarikan diri” dari rumah sakit. Namun saya ketangkap dan harus buat surat pernyataan. Waktu itu saya mengalami benturan di rusuk kiri yang parah.

Bisa diceritakan bagaimana awalnya menderita kanker Pankreas dan berjuang melawannya?

Awal tahun 2007, saya mulai merasakan sakit di bagian dalam badan, dan juga rasa sakit di bagian dalam rusuk sebelah kanan bawah.

Saya juga didera rasa kejang dan sakit yang menurut istilah kedokteran adalah cholic.

Akibatnya keluar keringat dingin yang dalam satu hari bisa ganti 12 kaos karena basah. Serangan seperti ini terjadi hampir setiap tiga hari sekali.

Awalnya diperkirakan saya kena maag dan asam lambung tinggi.

Tetapi kondisi badan semakin kurus dan parah…

Karena kondisi yang semakin parah, akhirnya saya dibawa ke Rumah Sakit Tebet. Ternyata harus langsung diopname, dan siang harinya badan langsung jadi kuning. Liver..?

Hasil diagnosa dan hasil pemeriksaan yang rumit, serta hasil dari MRI dan juga endoskopi setelah masuk tiga rumah sakit, akhirnya di rumah sakit MMC saya divonis terkena kanker pankreas stadium 3B (Pankreatic cancer).

Dunia rasanya “ambruk” waktu diceritakan tentang penyakit itu…

Lumpuh separuh badan menyilang dan berat badan yang 78 kg tinggal 45 kg…

Badan mengeluarkan aroma busuk, seperti borok parah…

Otot punggung pun mengempis sebelah…

Rasa sakit yang berlebih menyerang di kepala, leher, punggung, tulang belikat, serta dada yang terasa seperti ditusuk dan tembus ke belakang…

Punggung pun mengalami lecet …

Akhirnya setelah berjuang dan tak ingin menyerah, dengan berbagai pengobatan, saya belajar berjalan menjelang akhir tahun 2008.

Bersama istri, empat anak, menantu, dan dua cucu di sirkuit Sentul

Dan setelah saya dibuatkan akun di-Facebook oleh anak sulung saya Adindha Dewi, mulailah saya berkisah dan bercerita tentang cancer… dan agak lebay-lahh waktu baca ulang kisah lama di wall Facebook itu… hahahaa…

Bercerita tentang sakit…
Tentang pengharapan hidup…
Tentang bunga anggrek…
Tentang bunga mawar…
Tentang anthurium…
Dan semuanya menjadi puisi-puisi tentang Cinta…

Selain jago gokart, jago juga membuat sketsa

Banyak juga teman-teman dekat, terutama wanita di lintasan Facebook, yang pada akhirnya meninggal dunia karena cancer… Dan yang tetap hidup sampai sekarang juga ada…

Sketsa yang seperti ini mungkin tidak nyambung dengan gokart, tapi bolehlah…

Dulu di akhir cerita dan berita… juga puisi… selalu saya sertakan kalimat ‘Fight Against Cancer.’

Dan berubah menjadi ‘Fight for Cancer.’

Dan juga salam… Salam Semut Ireng menjadi Salam Kehidupan, karena saya ingin hidup…

Keinginan saya adalah membuat semua penderita cancer untuk bisa hidup… diberikan kesempatan kedua seperti yang saya alami ini…

Cancer justŕu membuat saya semakin semangat…
Semangat untuk hidup….    Semangat untuk bisa bertahan dari gerogotan cancer ini…

Rasa semangat itu selalu saya tunjukan ke anak-anak yang berlatih bersama… Inshaa Allah saya tidak menyerah…

Dan kalau saya terbangun tengah malam, ya karena suka menahan rasa sakit yang masih suka menyerang… lama kelamaan menjadi terbiasa…

Minuman/ramuan yang selalu diminum sampai sekarang ini:
– ramuan Sarang Semut (Papua) dan Kladi Tikus yang direbus.
– daun sirsak yang direbus/godog.
– daun sereh yang digodog
– juice sirsak.
– kurma muda (agak susah dicari/dibeli)

Buah-buahan yang berkhasiat melawan kanker selalu siap di rumahnya

Makanan yang harus kita hindari karena cancer:
– daging sapi
– udang
– kepiting
– kerang
– cumi-cumi
– makanan yang proses pembuatannya pakai ragi
– makanan yang diawetkan
(hmmm… banyak juga pantangannya ya…? Hahaha…)

Salam Kehidupan…
Fight for Cancer…

(Selesai)

Related


Kategori: Bincang-bincang Tag: Iwan semut ireng melawan kanker cancer, legenda gokart Indonesia, pelatih gokart indonesia, pelatih gokart terbaik, pelatih gokart ternama

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Menarik

Begini Masyarakat Beradab Semestinya Menjaga Kualitas Jalanan

4 March 2021

Interpol, Vaksin Palsu Covid-19 Mulai Diselundupkan Antar Benua

4 March 2021

Apakah Vaksinasi Masih Efektif untuk Melawan Virus Covid Baru Asal Inggris dan Afsel?

3 March 2021

Lainnya

  • Akibat Mengerjai Alexei Navalny, Rusia akan Disanksi Amerika dan Uni Eropa
  • Hollywood dan Televisi Amerika Perlahan Perbaiki Persepsinya Terhadap Islam
  • Pangeran Philip Berusia 99 Tahun dan Sedang Dirawat karena Infeksi
  • Kremasi Jenasah Korban Covid-19 Kabarnya Dibatalkan
  • Kebijakan Kontroversial, Jenasah Muslim Korban Covid-19 Dibakar, Bukan Dikubur

Populer

  • Hasil Ukur Suhu Tubuh Meragukan, Termometer Tembaknya Sudah Terkalibrasi atau Belum?
  • Bagaimana Cara Memperpanjang SIM Beda Daerah yang Tergolong Mudah? 
  • Bagaimana Cara Menyetel Rantai Motor dan Kapan Harus Memeriksanya?
  • Ini Harga Tiket Bus Suites Class Sinar Jaya Jakarta-Surabaya yang Bagai Pesawat
  • Inilah 5 Kota di Dunia dengan Nama Terindah
  • Ternyata Begini Cara Masak Indomie yang Enak Banget Seperti di Warung itu
  • Sistem Hitung Poin Badminton di Sebagian Masyarakat Klasik Modif

Tentang Kami · Pedoman · Kontak
Copyright © 2021 - Autoblarr.com