Gaya hidup masa kini semakin menakjubkan, terutama yang terkait kebugaran tubuh. Misalnya, yang tengah berkembang sebut saja hobi wing suit, panjat tebing, dan lari jarak jauh. Semua itu membutuhkan kemampuan fisik luar biasa.
Nah, tak mau kalah ekstrem, Ikatan Alumni ITB Bandung baru-baru ini menggelar lomba lari Jakarta–Bandung. Yang menarik, pesertanya bukan atlet, melainkan para alumnus. Tajuk acaranya ITB Ultra Marathon 2018.

Menempuh jarak sekitar 170 kilometer, pesertanya kebanyakan dari angkatan ’80-an dan ’90-an. Dan acara ini digelar pertama kalinya, dalam rangka hari jadi ITB yang ke-100, yang jatuh tahun ini.
“Jumlah pesertanya mencapai 2.400-an alumni,” ujar Rouli Sijabat, alumnus Teknik Mesin tahun 1990 yang menjadi salah seorang panitia dari ITB90.

Ketika koresponden Autoblarr menelusuri jalur Bogor–Ciawi di hari Sabtu pagi (13 Oktober), tampak tersebar belasan peserta yang tengah berjuang sekuat tenaga. Dari bentuk tubuh dan paras mereka, terlihat rentang usia 35 tahun ke atas. Kebanyakan laki-laki, namun tampak juga beberapa wanita.
Autoblarr bahkan melihat peserta yang didampingi mobil bersticker ‘angkatan 84’. Itu artinya usia sang pelari sudah lebih dari 50 tahun. Luar biasa.

Start lomba dilakukan malam Sabtu (12 Oktober 2018) di BNI Jakarta dan dijadwalkan finish hari Minggu (14 Oktober 2018) di ITB Bandung. Jarak yang ditempuh sekitar 170 kilometer.

Apakah sanggup orang-orang yang “sudah tidak lagi muda” dan bukan atlet, melakukan kegiatan berlari (sesekali berjalan) dari Jakarta ke Bandung via Bogor, Puncak, Cianjur, Cimahi, dan berakhir di Bandung? Naik kendaraan saja terasa capek, apalagi pakai kaki semata.
Tapi itulah yang terjadi. Autoblarr menyebutnya ‘ITB madness’. Dan mungkin hanya alumni ITB yang bisa nekat begini.

Padahal, di antara mereka tentu ada bos-bos dan pejabat penting, selain pengusaha dan mungkin juga politisi. Mereka rela menelusuri pinggir jalan yang panas dan berdebu, bermandi keringat, dan merasakan lelah yang luar biasa. Bahkan mungkin “diganggu” ulah kendaraan seperti angkot, motor, bus, dan truk.

#CrazyStrongITB-ans mungkin cocok untuk menandai kisah mereka di media sosial. Walau lari Jakarta-Bandung ini tidak mutlak dilakukan per individu sejauh 170 kilometer, alias bisa dilakukan secara estafet oleh beberapa orang (relay 8 dan relay 16), tetap saja perlu tekad baja dan mental tangguh.
Katakanlah kategori 8 relay, maka per orang menempuh jarak sekitar 21 kilometer, sedangkan yang 16 relay per orang menempuh sekitar 10 kilometer. Untuk pria dan wanita berusia di atas 35 tahun, dan bukan atlet, maka jarak tempuh puluhan kilometer tersebut sangatlah berat, bila mental dan fisiknya tidak sanggup.

Nah, tentu saja, selain kategori relay ada pula kategori individual yang menempuh sendirian jarak Jakarta–Bandung. Mereka ini benar-benar alumnus ITB yang nekat. Mungkin mereka ini #CrazyStrongITB-ans yang ingin memberi contoh tekad setebal baja yang mampu mengalahkan kelemahan dan keraguan.
Panitia acara ITB Ultra Marathon mengatakan di dalam situs resminya, bahwa kegiatan ini salah satu maksudnya adalah mendorong memasyarakatnya pola hidup sehat. Tujuan yang mulia. Disebutkan juga bahwa marathon ini akan digelar setiap tahun. Wow!
(Foto: Autoblarr dan itbultramarathon.race.id)
* Silakan klik logo Autoblarr di atas untuk kembali ke halaman muka dan melihat berbagai artikel menarik lainnya
Leave a Reply