Mengelola sejumlah karakter hebat di dalam sebuah film bukanlah tugas yang mudah. Termasuk bagi sutradara Francis Ford Coppola dan krunya ketika menggarap The Godfather (1972).
Tokoh mafia Vito Corleone (diperankan Marlon Brando) membawa karakter yang sangat kuat, sehingga film berlatar relasi antar mafia New York tahun 1945–1955 itu “hidup di atas dialog-dialognya”.
Beruntung di dalam beberapa dialog Vito Corleone, sang sutradara berhasil mengelola karakter itu dan membangun suasana yang terasa “magnetis-mistis”.
Cara Vito berbicara dan bagaimana semua orang menghormatinya, membuat karakter lain yang juga kejam –Luca Brasi– tampak bagai anak kecil yang gugup sebelum mengakui kelakuan nakalnya.
Ada sebuah adegan di dalam film berdurasi 2 jam dan 58 menit itu ketika seorang pria anggota mafia –Bonasera– meminta Vito membalaskan dendam setelah sekelompok pria memukuli putrinya dengan kejam.
Dialognya seperti ini (terjemahan bebas):
Bonasera: “Berapa yang harus saya bayar?” [Don Vito Corleone berbalik dengan acuh]
Don Vito Corleone: “Bonasera, Bonasera, apa yang telah aku lakukan sehingga membuatmu memperlakukan diriku dengan tidak hormat? Jika kamu datang kepadaku sebagai teman, bajingan yang menghancurkan putrimu akan sangat menderita hari ini. Dan jika kebetulan orang jujur seperti dirimu punya musuh, maka mereka akan menjadi musuhku juga. Dan mereka semua akan takut padamu.”
Bonasera: “Jadilah temanku … Godfather….”
Leave a Reply