Berbagai jenis mobil ditawarkan kepada kita. Misalnya, SUV (sport utility vehicle) alias jip. Sebut saja mereknya: Suzuki Jimny terbaru, Jeep Cherokee, dan Toyota Rush.
Ada pula jenis crossover yang merupakan paduan SUV dan MPV (multi purpose vehicle). Sebut saja mereknya: BMW X3, Mazda CX-5, dan Hyundai Santa Fe.
Adapun jenis “MPV murni” adalah mobil yang memang didesain untuk memberi kenyamanan dan mengakomodasi kebutuhan keluarga dalam perjalanan. Contoh mobil seperti ini katakanlah Ford C-Max, Ford Galaxy, Toyota Sienta, VW Touran, dan Toyota Alphard.
Kali ini kita membahas impresi berkendara dengan “MPV murni” dibandingkan dengan impresi naik SUV maupun crossover. Terutama di dalam perjalanan jauh (ke luar kota) via jalan aspal dan tol yang panjang.
Penilaiannya bisa kita lakukan dengan sejumlah parameter berikut ini:
1. Bentuk mobil
Bentuk mobil “MPV murni” tentu berbeda dibanding crossover, apalagi dibanding SUV. Biasanya “MPV murni” terlihat lebih ramah, lebih lucu, bahkan terasa menggemaskan. Kalau diibaratkan hewan, “MPV murni” tampak seperti panda, sedangkan SUV tampak seperti harimau sedangkan crossover terlihat bagai kuda.
Dengan bentuk yang ramah bahkan menggemaskan, imajinasi pengemudi maupun penumpang “MPV murni” tentulah sepenuhnya untuk bersenang-senang dan mencari kebahagiaan. Walhasil, jarang sekali “MPV murni” terlibat konflik jalanan. Mereka cenderung lebih kalem dalam berkendara, dan mencari ketenangan serta kenyamanan.
2. Suasana kabin
Desain kabin dan bangku-bangku “MPV murni” lebih mengedepankan kenyamanan, kelegaan, serta kepraktisan. Bentuk dinding kiri dan kanan yang cenderung rata, serta posisi atap yang tinggi, membuat kabin “MPV murni” terasa leluasa.
Kita juga menemukan sistem pelipatan bangku yang praktis. Misalnya bangku baris ketiga bisa dilipat rapat dengan bangku baris kedua, sehingga menyediakan ruang bagasi yang ekstra luas. Barang bawaan anggota keluarga pun bisa ditaruh dengan rapih di sana. Bahkan sepeda pun bisa dibawa serta ke dalam kabin.
Selain itu, kita biasanya menemukan banyak tempat penyimpanan di kabin. Mulai dari tempat menaruh majalah hingga menaruh gelas minuman, termasuk untuk mempertahankan agar minuman tetap dingin (chiller).
3. Rasa berkendara
Inilah yang paling menonjol pada “MPV murni”. Rasa berkendaranya begitu halus (smooth). Kombinasi racikan suspensi yang nyaman dengan karakter mesin yang tenang menghasilkan rasa berkendara yang halus itu. Hal itu masih ditambah lagi dengan kinerja transmisi yang biasanya juga dibuat lebih halus dibanding SUV atau crossover.
Ditambah lagi dengan groud clearance yang rendah, serta bentuk hidung yang aerodinamis, membuat perjalanan di tol yang panjang, misalnya tol Trans Jawa, akan terasa sangat tenang. Hal itu karena hambatan angin (aerodinamika) “MPV murni” lebih baik ketimbang SUV maupun crossover.
Berkat semua karakter “MPV murni” tersebut, bukan hanya tol jarak jauh yang jadi terasa “tidak jauh”. Perjalanan di lika liku jalan pegunungan seperti di Puncak (Bogor), Dieng (Jawa Tengah), Batu (Malang), dan Ciwidey (Bandung), serta pegunungan lainnya pun terasa nikmat bagai di dalam ayunan ibunda. Bukan seperti naik roller coaster yang bikin penghuni kabin ingin menjerit. Blarr!
(Foto: mediaindonesia)
Leave a Reply