India melaporkan rekor lonjakan kasus COVID-19 dalam 24 jam terakhir mencapai 95.735 dalam satu hari.
Adapun jumlah total kasus di India melonjak menjadi 4.465.863 pada hari Kamis (10/9/2020), menurut kantor berita Associated Press.
Di ibu kotanya, New Delhi, terjadi lonjakan rekor tertinggi dibanding kota-kota besar lain di negara berpenduduk sekitar 1,1 miliar jiwa itu.
Kasus positif di New Delhi meningkat sebanyak 4.618 kasus baru dalam 24 jam terakhir, ditambah 19 kematian.
Beban kasus corona di India adalah yang tertinggi kedua secara global, di belakang jumlah total kasus di Amerika Serikat yang mencapai 6,3 juta kasus positif.
Kementerian Kesehatan India mengatakan lonjakan kasus ini karena penskalaan kapasitas pengujian harian di atas 1 juta, meskipun para ahli memperingatkan virus itu sekarang sudah menyebar ke kota-kota kecil dan ke desa-desa.
Kementerian itu juga melaporkan 1.172 kematian dalam 24 jam terakhir, sehingga total korban tewas akibat COVID-19 di India menjadi 75.062 jiwa.
Pada bulan Maret lalu, India memberlakukan penguncian (lockdown) selama 21 hari yang ketat dan berhasil membuat laporan kasus relatif rendah dibandingkan negara lain di seluruh dunia.
Namun, setelah ekonomi negara itu mengalami kontraksi sebesar 23,9 persen pada kuartal kedua, otoritas India tidak memiliki pilihan selain membuka kembali aktivitas ekonomi.
Sementara itu, meskipun Serum Institute of India mengumumkan penghentian sementara untuk studi tahap akhir vaksin COVID-19 AstraZeneca, para pejabat India mengatakan jadwal uji coba tidak akan terpengaruh.
Uji coba untuk vaksin AstraZeneca dihentikan sementara di beberapa negara lain menyusul “dugaan reaksi merugikan yang serius” pada penerima uji coba di Inggris.
Serum Institute adalah pembuat vaksin terbesar di dunia berdasarkan volume dan akan memproduksi vaksin COVID-19 secara massal untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Leave a Reply