Kalau berbagai cara atau tips ini dilakukan (dikombinasikan), konsumsi bahan bakar akan hemat betul.
Bahan bakar non-subsidi belakangan ini sudah beberapa kali naik harga. Salah satunya karena mekanisme pasar global.
Namun, kita sebagai konsumen, mau tak mau tetap membeli bahan bakar non-subsidi, kecuali kita supir angkot maka bisa beli bahan bakar subsidi (Premium).
Kebanyakan mobil baru saat ini secara ideal meminta diisi bensin jenis Pertamax atau Pertamax Plus, meski banyak orang yang membiarkan Pertalite masuk ke tangki mobilnya karena lebih murah.
Intinya adalah harga bensin dan solar akan naik terus, karena mengikuti mekanisme pasar global.
Tak ada gunanya mengeluh. Lebih baik kita temukan cara atau tips menghemat bahan bakar.
Berikut ini beberapa cara atau tips hemat bahan bakar yang dihimpun Autoblarr dari perbincangan yang pernah dilakukan dengan mekanik, pakar safety driving, dan orang-orang yang peduli dengan prinsip hemat bahan bakar.

JURUS TEKNIS
1. Mengakali mesin
Sejumlah bengkel menawarkan paket modifikasi ringan pada mesin untuk menghemat konsumsi bahan bakar. Langkah yang dilakukan dari memodifikasi kompresi hingga mengganti saluran buang (rangkaian knalpot)
2. Mengganti mesin (engine swap)
Beberapa bengkel membuka paket engine swap dari mesin bensin ke diesel, atau dari mesin bensin yang ber-CC besar ke CC kecil.
2. Memakai produk after market penghemat BBM
Percaya atau tidak, beberapa produk after market penghemat bahan bakar bisa berfungsi dengan baik. Konsumsi bahan bakar bisa lebih hemat untuk jangka waktu tertentu.
3. Mengurangi bobot kendaraan
Banyak pemilik mobil yang memuat barang-barang yang sebenarnya tidak perlu ada di dalam mobil. Beban mobil jadi bertambah berat sehingga konsumsi bahan bakar meningkat.
Ada juga yang lebih sering memakai mobil seorang diri, sehingga mengurangi bobot secara ekstrem dengan melepas semua bangku yang tidak digunakan.
Termasuk mengganti velg dengan yang lebih ringan. Tak ketinggalan, mengisi angin ban dengan tekanan maksimal yang diperbolehkan.
JURUS MENGEMUDI
1. Mainkan pedal gas dengan halus, yang berarti membawa mobil dengan gaya steady and safely, bukan akseleratif dan deseleratif lalu akseleratif lagi dan seterusnya.
2. Tidak sering bermain di rpm tinggi. Kalau transmisi manual pindah gigi maksimal pada 2.000–2.500 rpm, tergantung kondisi jalan dan lalu lintas.
Kalau transmisi otomatis, tekan pedal gas dengan lembut (tidak kick down) dan kalau di jalan lurus serta rata seperti tol Cipali patoklah kecepatan yang stabil (mirip kinerja cruise control). Cara ini akan cukup menghemat bahan bakar di perjalanan panjang.

3. Untuk transmisi otomatis, selalu netralkan bila berhenti di kemacetan atau lampu merah. Jangan lupa gunakan rem tangan setiap kali berhenti.
Selain itu, saat kena macet, bila mobil di depan hanya maju sedikit, kita tidak usah ikut maju. Tunggu sampai ada jarak yang signifikan dengan mobil di depan. Langkah ini untuk mengurangi frekuensi injakan pedal gas.

MENGUBAH PARADIGMA BERKENDARA
Mari kita tanamkan menjadi prinsip (mindset) bahwa berkendara adalah bukan soal berlomba dulu-duluan sampai, melainkan menuju ke suatu tempat dengan nyaman, aman, dan selamat.
Bila mindset itu telah tertanam, maka cara kita berkendara akan lebih kalem (hemat bahan bakar), lebih nyaman (tidak mudah emosian), dan selamat. Semoga.

TAMBAHAN MENARIK
Seorang pembaca Autoblarr berkomentar di medsos Autoblarr: “Kalau pergi jarak dekat, sebaiknya gunakan motor, karena lebih hemat bahan bakar. Bahkan kalau bisa naik sepeda biar lebih sehat. ”
Komentar ini kemudian ada yang menanggapi bahwa berjalan kaki juga sehat untuk jarak dekat.
Semua itu adalah saran yang baik, bukan?

(Foto utama: caruzermagz)
(Tips-tips tersebut bersifat general, dan poin-poin yang ada bisa dispesifikkan lagi dalam berbagai tulisan lain.)
Leave a Reply