Mobil yang dibuat untuk menjiwai tikungan. Kurang lebih seperti itulah penggambaran Divo di dalam situs resmi Bugatti, pabrikan supercar asal Prancis.
Mobil ini hanya dibuat 40 unit dan sudah ludes terjual sebelum diperkenalkan pada Agustus 2018. Banderol per unitnya sekitar Rp 85 miliar. Pembelinya pun sangat khusus, yakni orang yang sebelumnya sudah punya Chiron, supercar Bugatti berperforma dahsyat.
Dikembangkan selama dua tahun, Bugatti Divo diklaim sangat berbeda dibanding Chiron. Bila Chiron membawa karakter grand tourer, Divo menawarkan kelincahan di tikungan yang lebih baik ketimbang Chiron.
Dalam soal akselerasi, Divo diakui tidak secepat Chiron, tetapi bobot Divo lebih ringan. Faktanya, di sirkuit tes Nardo, Divo mencatat waktu lap 8 detik lebih cepat dibanding Chiron.
Lebih dari dua tahun, insinyur Bugatti berusaha membuat Divo menjadi “guru besar tikungan”. Caranya adalah mengurangi bobot Divo 35 kg dan menambahkan lebih dari 500 kg downforce untuk membuat supercar ini benar-benar menempel ke aspal saat menikung dan melesat.
Divo juga dibekali kemampuan pendinginan yang lebih besar, termasuk trik untuk menjaga suhu ban dan rem. Sedangkan untuk pengembangan sasis, insinyur Bugatti mengendarai prototipe Divo lebih dari 4.500 km.
Bugatti mengumumkan Divo mulai dikirim ke pemesannya tahun 2020, meski tidak menyebut waktu detailnya. Dan memang biasanya pengiriman mobil seperti ini berlangsung sangat privat. Sayangnya pihak Bugatti tidak mengaitkan pengiriman Divo dengan wabah Covid-19 yang kini menghantam dunia.
(Foto: Bugatti)
Leave a Reply