Keterangan foto: Pemimpin WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bertemu Presiden China Xi Jinping di Beijing pada 28 Januari 2020
Berkembang kabar di media Barat bahwa CIA yakin China berusaha mencegah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebarkan peringatan tentang wabah virus Corona lebih awal di bulan Januari 2020, saat Beijing menimbun persediaan medis dari seluruh dunia.
Sebuah laporan CIA, yang isinya dikonfirmasi ke media Newsweek oleh dua pejabat intelijen AS, mengatakan China mengancam WHO bahwa China akan berhenti bekerja sama soal penyelidikan virus Corona dengan WHO, jika darurat kesehatan global diumumkan segera.
Berita di Newsweek itu kemungkinan akan mengobarkan ketegangan yang lebih jauh antara Amerika Serikat dan China atas pandemi yang telah menewaskan 280.000 orang di seluruh dunia — lebih dari seperempatnya adalah orang Amerika.
Ada dua laporan intelijen yang diberitakan Newsweek. Laporan pertama, penilaian intelijen Jerman yang diterbitkan oleh media Der Spiegel pekan lalu, yang menuduh Presiden China Xi Jinping secara pribadi memberikan tekanan pada Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada 21 Januari.
WHO menolak tuduhan bahwa Xi melakukan intervensi, tetapi menolak untuk menjawab pertanyaan apakah pejabat lain China melakukan upaya untuk menunda atau mengubah pengumuman darurat kesehatan global.
Menurut Newsweek, ketika WHO mendeklarasikan darurat kesehatan global pada 30 Januari, WHO sekaligus bersusah payah mengatakan bahwa China tidak melakukan kesalahan, sebuah pendekatan yang memicu kemarahan Barat dan mendorong Presiden Donald Trump untuk mengkritik badan kesehatan dunia sebagai “China- sentris”. Trump kemudian menangguhkan pendanaan bagi WHO pada bulan Maret.
“Biar saya perjelas: deklarasi ini bukan pemungutan suara untuk tidak percaya pada China. Sebaliknya, WHO terus memiliki kepercayaan pada kapasitas China untuk mengendalikan wabah,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Anhanom pada saat itu.
“Apa yang dilakukan WHO tidak dapat dipercaya. Mereka adalah organisasi perpanjangan tangan China. Jadi saya akan membuat keputusan segera,” kata Trump kepada anggota parlemen dari Partai Republik pada hari Jumat (8/5/2020) tentang masa depan hubungan AS dengan WHO.
China telah banyak dikritik karena penanganan awalnya terhadap wabah virus Corona di Wuhan, ketika pemerintah membungkam para dokter yang berusaha memperingatkan dunia, menuduh militer AS memulai wabah dan, menurut Associated Press (AP), menunda pengumuman resmi dari wabah selama enam hari yang penting, ketika orang-orang melarikan diri dari kota di China yang tertimpa wabah, dan menyebarkan virus Corona ke seluruh dunia.
Selain itu, laporan kedua yang dilansir Newsweek, badan-badan intelijen AS mengatakan kemungkinan virus itu lolos dari lab Wuhan, meskipun tidak ada bukti yang muncul untuk mendukung teori ini.
Kementerian Luar Negeri China tidak menanggapi permintaan Newsweek untuk berkomentar, tetapi mengatakan pada konferensi pers Senin (11/5/2020) bahwa “pemimpin China bahkan tidak melakukan panggilan telepon dengan kepala WHO pada 21 Januari” dalam menanggapi laporan media Der Spiegel.
Leave a Reply