Brand mewah asal Prancis, Christian Dior, meminta maaf kepada pemerintah dan rakyat China karena memakai peta yang dianggap keliru ketika melakukan presentasi di Zhejiang Gongshang University di Hangzhou, China.
Di dalam peta itu tidak terlihat adanya Taiwan. Seperti kita tahu, China menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsinya, sementara sebagian negara Barat –terutama Amerika– menganggap Taiwan sebagai sebuah negara yang merdeka.
Dior sebenarnya sedang melakukan rekrutmen karyawan di universitas tersebut. Namun ada mahasiswa yang mempersoalkan peta yang digunakan di dalam presentasi dan memposting masalah ini ke media sosial Weibo (seperti Facebook, namun milik China). Tak kurang dari 100 juta orang menanggapi posting itu.
Diberitakan Reuters, Dior pun meminta maaf, dan mengatakan sedang secara serius menyelidiki insiden salah peta tersebut.
“Kami menghargai prinsip satu China. Kami juga mendukung kedaulatan dan integritas wilayah China,” ujar pihak Dior di dalam akun Weibo miliknya.
(Foto: Reuters/Seorang pria melintas di depan iklan Dior di sebuah kota di China)
Leave a Reply