Mudik pakai motor bukan hal yang perlu dihindari. Sejauh persiapan dan caranya oke, maka justru bisa memberi banyak manfaat. Misalnya, biaya lebih irit dan berkesan mendalam.
Berikut ini kiat mudik pakai motor yang disarikan Autoblarr dari berbagai perjalanan dan pengalaman awak Redaksi.
1. Keselamatan (safety) yang utama
a. Memilih rute terbaik: jalanan paling berkualitas (tidak banyak lubang dan punya penerangan jalan), tidak banyak dilalui bus antar kota, melintasi banyak perkampungan/kota sehingga tersedia bengkel dan fasilitas kesehatan, serta ada pos atau kantor polisi.
b. Motor prima: ban, oli, kampas rem, busi, accu, bohlam, dan bearing roda dalam kondisi terbaik. Bawa rantai cadangan untuk motor non matic. Jangan lupa bawa set kunci lengkap.
c. Helm harus yang terbaik sesuai kemampuan. Helm yang bagus sudah banyak terbukti menyelamatkan nyawa atau setidaknya mengurangi risiko cidera parah.
d. Jaket harus yang terbaik sesuai kemampuan. Jangan memakai jaket asal-asalan padahal Anda mampu membeli jaket terbaik. Anda berangkat sehat, pulang juga harus sehat.
e. Demikian pula sepatu, celana panjang, sarung tangan, hingga masker wajah bila merasa perlu, seyogyanya yang terbaik yang mampu Anda dapatkan.
f. Olah raga yang cukup sebelum perjalanan dan konsumsi multivitamin untuk menjaga stamina.
g. Berdoa dan mawas diri (agar tidak takabur dan mudah emosi) sebelum menyalakan mesin untuk mulai mudik.
2. Menikmati perjalanan
Batin lebih tenang kalau menikmati perjalanan. Bayangkan sanak saudara dan handai taulan di kampung yang menanti kita.
Selain itu, pikiran tidak perlu fokus kepada perilaku pengendara lain yang terkadang memancing emosi.
3. Menikmati performa motor
Motor yang prima terasa nikmat dikendarai. Apalagi di jalanan luar kota. Rasakan getarannya, serta suaranya, ketika embusan angin segar menerpa wajah dan tubuh kita.
Menikmati motor bukan berarti harus ngebut. Justru di saat melaju santailah kenikmatan naik motor lebih terasa. Terutama bila ada rasa syukur atas berkah Tuhan yang mendesir di dada.
4. Tidak dikejar target waktu
Berhentilah sesuka hati, tanpa perlu merasa dikejar-kejar waktu. Istirahat yang cukup membuat perjalanan jadi lebih indah.
Lagipula kesegaran air wudhu di setiap perhentian waktu sholat adalah berkahnya orang mudik.
Air wudhu kembali mencerahkan jiwa dan tubuh yang sempat lelah akibat perjalanan.
Adapun sholat akan mengembalikan kejernihan pikiran yang mungkin sempat goyah karena provokasi pengendara lain.
Keselamatan perjalanan tetap menjadi fokus kita.
5. Membawa motor seperti bos
Maksudnya adalah kita tidak menjadi “budak” keadaan. Contohnya, tidak memaksakan buru-buru menyalip kendaraan di depan dan tidak terpancing provokasi kendaraan lain untuk ngebut.
Menurut pengalaman Redaksi, seringkali keadaan seolah memaksa kita untuk menyalip, padahal itu justru menempatkan kita pada posisi bahaya.
Hanya dengan beberapa saat menunda manuver sambil melakukan kalkulasi matang, ternyata hasilnya jauh lebih aman dan nyaman.
Kita adalah bos bagi diri kita sendiri yang sepenuhnya terkontrol. Jangan sampai didikte oleh lingkungan, padahal itu malah membahayakan kita.
Banyak kecelakaan terjadi karena pengendara tidak mampu mengontrol dirinya sendiri, dan malah didorong berbuat salah oleh lingkungan sekitarnya.
(Foto: Federal Oil)
Leave a Reply