Sebuah rumah bisa memiliki segala yang diimpikan banyak orang, meski letaknya di desa terpencil, bahkan di tengah persawahan. Autoblarr menemukan rumah seperti itu ketika berjalan-jalan dan menyempatkan bertamu ke rumah yang terletak di sebuah pelosok Cianjur.
Tentu saja rumahnya sederhana. Dindingnya kombinasi: sebagian bata, sebagian lain masih bilik bambu. Lantainya pun kombinasi keramik dan peluran. Tapi bukan itu intinya. Rumah itu dihuni sepasang suami istri dengan satu anak lelaki remaja dan satu anak perempuan yang menjelang dewasa.
Rumah itu punya segalanya. Udara yang sejuk di siang hari (sekitar 25 derajat Celcius) dan cukup dingin di malam hari (sekitar 20 derajat Celcius). Sebab lokasi daerah tersebut lumayan tinggi, yakni sekitar 750 mdpl. Data-data itu diukur dengan beberapa aplikasi di ponsel.
Artinya kenyamanan iklim jelas terjamin. Rumah itu tidak memerlukan AC, karena sudah diberkahi Tuhan dengan kesejukan udara siang dan malam.
Di sekitar rumah itu ada sawah yang menjamin ketersediaan beras bagi keluarga itu sepanjang tahun. Sawah milik keluarga itu memang hanya sebagian kecil dari luasnya keseluruhan hamparan sawah di situ, namun cukup untuk keluarga itu.
Ingin makan pepes ikan mas? Tinggal mengambil ikan di empang kecil yang terletak di samping rumah. Kebetulan terdapat aliran air jernih tiada henti sepanjang tahun di depan rumah tersebut, yang berasal dari mata air di lereng bukit. Air mengalir itu digunakan untuk sawah sekaligus empang.
Daging ayam tinggal ambil di kandang ayam yang ditaruh agak jauh ke depan rumah. Demikian pula daging bebek tersedia dari puluhan bebek yang dipelihara di areal sawah. Jangan pula bicara telur, sebab tinggal ambil di kandang dua jenis unggas itu.
Tiba-tiba ingin sate kambing? Yaa… Tersedia beberapa ekor kambing dewasa dan sejumlah kambing muda di kandang kambing yang dibuat seperti rumah kecil di samping kanan rumah utama.
Sehabis nyate ingin kelapa muda? Silakan petik sendiri buah kelapa di pohonnya yang tumbuh di sekitar rumah.
Mau ngerujak mangga muda? Tersedia pula pohon mangga berbuah lebat di halaman kanan dan halaman kiri rumah.
Yaa… ini bukan rumah mewah. Bukan rumah di perkotaan. Tapi rumah ini memiliki segalanya.
Segala yang dibutuhkan untuk disebut “surga kecil”.
Kita boleh merasa iri untuk hal seperti ini. Sah-sah saja bila kita pun ingin memiliki rumah seperti ini. Sebab ini adalah rasa iri untuk hal bagus. Hal positif.
Semoga Anda dan saya suatu saat bisa memiliki “surga kecil” seperti ini. Aminn.
Untuk lebih jelasnya, simak video satu menit berikut ini tentang rumah tersebut:
Leave a Reply