Apple Inc pada hari Sabtu (1 Februari 2020) mengatakan akan menutup semua toko resmi dan kantornya di China daratan sampai 9 Februari. Itu dilakukan karena kekhawatiran atas wabah virus Corona yang korbannya sudah mencapai 259 orang per 1 Februari sejak mulai merebak 31 Desember 2019.
Jumlah kematian itu meningkat lebih dari dua kali lipat hanya dalam sepekan. “Karena kehati-hatian dan berdasarkan saran terbaru dari para ahli kesehatan terkemuka, kami menutup semua kantor perusahaan, toko, dan service center kami di China daratan hingga 9 Februari,” kata Apple dalam sebuah pernyataan.
Penutupan gerai Apple menyusul penutupan Starbucks dan McDonald yang lebih dulu dilakukan.
Sementara itu, banyak perusahaan lain yang meminta karyawannya bekerja dari rumah dan menghentikan perjalanan bisnis yang tidak penting pada minggu pertama Februari. Biasanya, bisnis di China akan bersiap untuk kembali normal setelah libur Tahun Baru Imlek selama sepekan.
Bagaimana pun, Apple tetap sangat bergantung kepada pasar China, baik untuk penjualan ponsel pintar maupun untuk rantai pasokan dan manufaktur.
Banyak pabrik di provinsi Hubei (pusat wabah Corona), termasuk pabrik yang dijalankan oleh AB InBev dan General Motors Co. Mereka untuk sementara waktu menangguhkan produksi karena wabah virus Corona.
Leave a Reply