Seorang pembaca bertanya kepada Redaksi, apakah benar sholat merupakan olah raga terbaik?
Ini pertanyaan yang sangat menarik, meski sekaligus tricky, karena bila salah menjawab bisa diprotes orang-orang tertentu.
Kami akan mencoba menjawabnya sejauh wawasan kami yang terbatas.
Sholat merupakan kegiatan spiritual yang transendental (berhubungan dengan kekuatan yang di atas nalar manusia, dalam hal ini Allah SWT).
Jadi menurut kami, sebaiknya sholat dipahami bukan sebagai kegiatan fisik, dalam hal ini disamakan dengan olah raga. Sholat merupakan kegiatan spiritual atau disebut juga ibadah hablumminallah (relasi dengan Sang Pencipta).
Bila sholat dipahami sebagai kegiatan fisik atau olah raga, maka ibadah sholat berkurang makna hakikinya. Bisa saja orang melakukan sholat hanya menjalankan aktifitas fisik seperti berdiri-ruku-sujud-duduk-berdiri lagi dan sebagainya, tanpa mempedulikan khusuk tidaknya sholat. Ia melakukan gerakan sholat dengan sangat cepat –sambil melafalkan bacaan sholat secara cepat pula– tanpa bisa menghayati sholatnya.
Padahal sholat adalah ibadah menyembah Allah secara langsung yang menandakan penyerahan diri kepada Allah SWT, sang Maha Pencipta. Dan Allah juga Maha Melihat segala yang dilakukan manusia, termasuk melihat sholat yang khusuk dan sholat yang tidak khusuk.
Kemudian ada yang mungkin bertanya lebih jauh: sholat yang tuma’ninah –sholat yang kalem– dan khusuk bisakah menjadi olah raga terbaik?
Sejumlah orang memang ada yang menganggap sholat yang tuma’ninah bagaikan olah raga yoga sekaligus meditasi. Silakan saja orang berpendapat demikian. Itu hak berpikir mereka. Dan alhamdulillah bila ada orang yang merasakan manfaat sholat secara fisik: bagaikan melakukan yoga. Silakan, sebab itu berkah bagi masing-masing orang. Dan tiada berkah apa pun di dunia ini kecuali datang dari Allah SWT, Tuhan sekalian alam.
Akan tetapi, bila kita berpikir lebih terbuka dan jujur –dengan hati nurani dan akal sehat, yang mana juga merupakan berkah dari Allah SWT– maka banyak olah raga yang lebih spesifik untuk menyehatkan badan.
Ingat bahwa olah raga juga merupakan bagian dari sunatulloh (kehendak/hukum Allah). Misalnya, jogging, jalan kaki, dan bersepeda akan menyehatkan jantung (kardiovaskuler) serta persendian dan tulang. Peredaran darah pun lebih lancar dengan olah raga seperti itu. Dan masih banyak olah raga lain yang secara spesifik lebih efektif untuk menyehatkan tubuh kita.
Ingat, semua olah raga yang –katakanlah– dilombakan di dalam olimpiade merupakan sunatulloh, kehendak Allah. Dan jelas bahwa semua gerakan yang bisa dilakukan oleh tubuh manusia (lari, lompat, lempar, renang, salto, dan sebagainya) adalah ciptaan Allah. Sebab Dia-lah yang menciptakan tubuh manusia seluruhnya, berikut fungsi-fungsinya.
Kembali ke pertanyaan awal, kita seyogyanya memahami sholat sebagai kegiatan spiritual yang harus dilakukan secara tuma’ninah dan khusuk. Sedangkan olah raga merupakan aktivitas fisik yang cenderung tidak spiritual.
Sholat memang bisa dianggap menggabungkan kegiatan spiritual (menyembah Tuhan) dan kegiatan fisik (melakukan gerakan mirip yoga). Tetapi yoga yang sangat sederhana.
Bila kita ingin benar-benar sehat jiwa dan raga, maka lakukanlah sholat dengan tuma’ninah dan khusuk (memahami dan menghayati bacaan sholat), lalu kemudian berolahragalah dengan serius, seperti jogging, jalan kaki, bersepeda, senam, yoga asli, bela diri, renang, dan sebagainya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga menjawab dengan baik. Billahitaufikwalhidayah. Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
(Foto: dream)
Leave a Reply