Boeing Co. mengatakan pada hari Senin (16/12) bahwa pihaknya menangguhkan produksi pesawat jet terlaris 737 MAX mulai Januari 2020. Ini berarti jalur perakitan terbesar Boeing terhenti untuk pertama kalinya dalam lebih dari 20 tahun. Penghentian itu merupakan dampak dari dua kecelakaan fatal Boeing 737 MAX yang terjadi di Indonesia dan Ethiopia.
Boeing, yang bermarkas di selatan kota Seattle, mengatakan tidak akan memberhentikan satu pun dari sekitar 12.000 karyawannya selama pembekuan produksi.
737 MAX telah di-ground-kan sejak Maret 2019 setelah dua kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia yang menewaskan 346 orang dalam waktu lima bulan, yang membuat pabrik pesawat ini rugi lebih dari $ 9 miliar sejauh ini.
Krisis yang dialami Boeing memang makin mendalam: catatan keselamatannya diragukan, pelanggan mendesak untuk kompensasi, dan hubungannya dengan FAA (otoritas penerbangan Amerika Serikat) berada di bawah tekanan.
Hingga saat ini Boeing 737 MAX belum mendapat restu dari FAA untuk untuk terbang secara komersial lagi. Perbaikan perangkat lunak 737 MAX terus dilakukan.
FAA mengatakan tidak akan mengomentari keputusan bisnis Boeing (penghentian produksi), tetapi akan terus bekerja dengan regulator global untuk meninjau perubahan yang diusulkan pada 737 MAX.
“Prioritas pertama kami adalah keselamatan, dan kami belum menetapkan jangka waktu kapan pekerjaan ini akan selesai,” kata FAA.
(Sumber dan foto: Reuters)
Leave a Reply