Revolusi Industri 4.0 sepertinya bukan jargon semata. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (Kemenperin) telah merancang Making Indonesia 4.0 sedemikian rupa.
Salah satu langkahnya adalah peningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) melalui link and match antara pendidikaan dengan industri melalui program vokasi.
Otomotif adalah salah satu pilar Making Indonesia 4.0, selain industri makanan dan minuman, elektronik, kimia, serta tekstil.
Dalam acara Peluncuran Program Vokasi Industri di 5 kota oleh Kemenperin RI berlokasi di Makassar, Sulawesi Selatan, Toyota menyumbangkan alat bantu peraga pendidikan berupa 5 unit kendaraan utuh dan 5 unit mesin utuh.

Penyerahan simbolis bantuan ini diberikan oleh Direktur Administrasi, Korporasi dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, bersama dengan Direktur PT Toyota-Astra Motor (TAM) Dharmawan Widjaja, kepada perwakilan dari 5 SMK binaan dengan disaksikan Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhajir Effendy.
Kelima SMK yang mendapatkan bantuan alat peraga yaitu SMKN 5 Makassar, SMKN 2 Palopo, SMKN 2 Manado, SMKN 3 Palu, dan SMKN 2 Kendari.
Selain alat peraga, Toyota Indonesia juga memberikan bantuan berupa transfer kurikulum yang saat ini masih diujicobakan di beberapa SMK di daerah Jawa Tengah.
Direktur Toyota-Astra Motor, Darmawan Widjaja, menyebutkan pada prinsipnya Toyota mendukung segala upaya pemerintah dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan mutu pendidikan di Indonesia. Salah satunya melalui program Toyota Technical Education Program (TTEP) yang telah berjalan sejak 1991 dengan bekerjasama dengan berbagai Sekolah kejuruan di tanah air.

Bantuan yang diberikan antara lain berupa training manual, pengembangan kurikulum yang terbaru, pelatihan untuk guru, buku panduan technical Toyota, kesempatan untuk melakukan latihan kerja di Toyota, serta fasilitas alat peraga berupa kendaraan Toyota.
“Di masa depan, kami berharap dapat terus melanjutkan dukungan terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia, sehingga bisa turut berkontribusi dalam peningkatan mutu keterampilan di bidang otomotif bagi para siswa di sekolah-sekolah kejuruan,” ujar Darmawan.
“Program vokasi industri sangat strategis dalam meningkatkan daya saing industri melalui pengembangan SDM. Selain itu, vokasi bisa mendukung penyediaan angkatan kerja yang siap terjun langsung di dunia industri, apalagi jika didukung dengan sertifikasi khusus,” ujar Bob Azam.
Leave a Reply