Kerusuhan di Iran akibat kenaikan harga BBM yang terjadi sejak 15 November 2019 terasa memprihatinkan. Dilaporkan Reuters, korban tewas telah mencapai 1.500 orang. Info ini bersumber dari tiga pejabat Iran yang diam-diam memberi kabar kepada Reuters.
Angka itu lebih tinggi daripada angka-angka yang diinfokan kelompok-kelompok hak asasi manusia internasional dan hitungan Amerika Serikat. Sebuah laporan pada 16 Desember oleh Amnesty International mengatakan jumlah kematian setidaknya 304 jiwa. Departemen Luar Negeri AS, dalam sebuah pernyataan kepada Reuters, mengatakan memperkirakan ratusan orang Iran terbunuh, dan telah melihat laporan bahwa jumlahnya bisa lebih dari 1.000.
Nasib para pemrotes sepertinya tidak akan lebih mujur, sebab pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, tidak mencabut perintahnya kepada aparat untuk ‘melakukan segala tindakan yang perlu untuk menghentikan para pemrotes’.
Pemerintah Iran juga memblokir internet di seluruh negeri setelah gelombang protes kenaikan BBM berubah menjadi tuntutan pergantian rezim. Ratusan bangunan dilaporkan terbakar di dalam rangkaian kerusuhan.
(Foto: Reuters)
Leave a Reply